TIMIKA, Koranpapua.id– Suasana haru pecah saat ambulans yang membawa jenazah Bonesius Gaitian (46) tiba di depan ruang jenazah RSUD Timika, Selasa 2 Desember 2025 sore.
Keluarga, kerabat, serta perwakilan masyarakat Aru yang turut hadir tak kuasa menahan tangis ketika petugas membuka pintu ambulans.
Bonesius, pria asal Kepulauan Aru yang tinggal di Limau Asri SP5, Distrik Iwaka, ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan di wilayah SP9.
Kesehariannya bekerja sebagai tukang bata, namun beberapa hari terakhir ia menjadi tukang ojek karena pekerjaan bangunan sedang terhenti.
Cerita Istri Sebelum Suami Menghilang
Istri korban, Surip Dorce Reseday, dengan suara bergetar mengenang aktivitas terakhir suaminya sebelum ditemukan tewas.
Ia menjelaskan bahwa pagi itu suaminya mengantar seorang penumpang ke SP7.
Menurut Surip, suaminya dan penumpang tersebut sempat kembali ke rumahnya. Surip mengingat ia sempat menanyakan ongkos ojek.
“Ko dia sudah bayar kah?” Suaminya menjawab bahwa penumpang itu belum membayar.
Sebelum berangkat kembali, Surip sempat memberikan minum kepada suaminya.
Tidak lama setelah kepergian itu, ia menerima telepon yang mengabarkan bahwa suaminya mengalami kecelakaan.
“Ih, Bapak Bonesius ada kecelakaan,” demikian bunyi kabar yang ia dengar.
Karena tidak memiliki akses data, ia baru bisa memeriksa informasi setelah dibantu oleh seseorang yang mengirimkan foto kondisi korban. Saat melihat foto itu, ia langsung mengenali suaminya.
Pekerjaan dan Kondisi Keluarga
Surip menjelaskan bahwa suaminya baru dua hari menjadi tukang ojek karena pekerjaan cetak batako tempat ia bekerja sedang berhenti akibat kehabisan pasir. Mereka tinggal di rumah pemilik usaha batako tersebut.
Ia menyebut keluarga mereka memiliki tiga anak- satu sudah menikah, sementara dua lainnya masih sekolah, termasuk seorang anak yang duduk di kelas 2 SD.
Sementara itu, Wakil Kepala Suku Aru Kabupaten Mimika, Hariyanto Laelaen, menyampaikan duka mendalam atas kehilangan tersebut.
“Kami sangat terpukul dengan kejadian ini karena kehilangan masyarakat Aru di Kabupaten Mimika. Kami berharap pihak polisi segera menangkap pelaku dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa harapan tersebut mewakili seluruh masyarakat Aru yang berada di Kabupaten Mimika.
Pantauan koranpapua.id hingga pukul 18.40 keluarga dan kerabat almarhum masih berada di RSUD Mimika sembari menunggu hasil pemeriksaan visum dari pihak RRSUD. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru









