TIMIKA, Koranpapua.id- Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, dilaporkan mengalami inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,65 persen.
Prosentasi inflasi itu berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistika (BPS) Kabupaten Mimika pada Februari 2025.
Diketahui, Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.
Menurut pantauan BPS, komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi y-on-y pada Februari 2025, antara lain daging babi, emas perhiasan, ikan kembung, ikan banyar, Sigaret Kretek Mesin (SKM).
Termasuk beras, tarif laboratorium, cabai rawit, nasi dengan lauk, tahu mentah, mobil, bawang merah, telur ayam ras, tauge/kecambah.
Biaya jaringan saluran TV, ketela pohon, kol putih, donat, Sigaret Kretek Tangan (SKT), minyak goreng, dan ikan mumar.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi y-on-y antara lain, tarif listrik, angkutan udara, buncis, bahan bakar rumah tangga, terong, kentang, ikan bawal.
Termasuk labu siam, cabai merah, celana pendek pria, bawang putih, tempe, bensin, sepatu anak, pepaya, sepeda anak, susu bubuk untuk bayi, sandal karet pria, susu bubuk, dan nugget.
Sementara komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi m-to-m pada Februari 2025, antara lain cabai rawit, angkutan udara, jeruk nipis, tarif listrik, bawang putih, tempe, telur ayam kampung, kacang panjang, dan obat penurun panas.
Untuk komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi m-to-m, antara lain emas perhiasan, ikan
kembung tomat, wortel, cabai merah, tahu mentah, mobil, cumi-cumi, pisang dan kol putih.
Serta kangkung, kue basah, Sigaret Putih Mesin (SPM), bensin, obat dengan resep, Sigaret Kretek Mesin (SKM), sabun mandi cair, jeruk, tarif laboratorium, dan kasur.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi y-on-y yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,15 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen.
Subkelompok yang mengalami inflasi y-on-y tertinggi, yaitu subkelompok rokok dan tembakau sebesar 8,44 persen.
Dan terendah yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 1,25 persen, subkelompok minuman beralkohol tidak mengalami perubahan. (Redaksi)