TIMIKA, Koranpapua.id– Pemerintahan Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Distrik, Senin 17 Februari 2025.
Musrenbang yang berlangsung di salah satu gedung di Kota Timika itu dihadiri kepala lurah, kepala kampung dan perwakilan TNI-Polri.
Hadir juga Anggota DPRD Mimika Dapil 4, Herman Tangkep Pare dan Mariunus Tandiseno, tokoh perempuan, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di wilayah itu.
Bupati Yonathan Demme Tangdilintin, Pj Bupati Mimika dalam sambutannya yang dibacakan Inosensius Yoga Pribadi, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan menyampaikan, Musrenbang Distrik merupakan forum musyawarah antara para pemangku kepentingan.
Melalui Musrenbang akan membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan program kegiatan prioritas yang tercantum dalam daftar usulan rencana kerja pembangunan kampung/kelurahan, yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Kabupaten Mimika di wilayah Distrik Wania.
Disampaikannya, melalui Musrenbang Distrik, aspirasi dan masukan kegiatan yang disampaikan masyarakat melalui Musrenbang kampung/kelurahan, akan dipadukan dengan kebijakan pembangunan kewilayahan distrik.
Hasil paduan yang disepakati dalam Musrenbang Distrik selanjutnya akan digunakan sebagai bahan masukan penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD).
Ia menegaskan, pembangunan daerah adalah proses pembangunan yang berlangsung secara terus-menerus dan menyangkut berbagai aspek, mulai dari ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
Program pembangunan harus diawali dengan perencanaan yang terarah, cermat, serta terukur sesuai aspirasi dan juga tuntutan masyarakat.
“Musrenbang yang kita laksanakan hari ini merupakan wujud perencanaan pembangunan partisipatif serta melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan,” katanya.
Yoga berharap perencanaan pembangunan yang dirancang bersama, tidak hanya untuk menyelesaikan permasalahan pada saat ini, namun harus mampu mengantisipasi permasalahan di masa yang akan datang.
“Kita diperlukan kepekaan yang tinggi terhadap permasalahan pembangunan yang ada di sekitar kita. Komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan harus sejalan dengan penanganan yang komprehensif dan inovatif,” harapnya.
Yoga mengatakan, dalam mewujudkan Mimika Cerdas diperlukan masyarakat yang aman, damai, dan sejahtera dengan misi membangun regulasi dan sumber daya manusia yang cerdas dan memahami teknologi informasi.
Serta menciptakan Mimika yang aman, tertib, dan damai, mewujudkan pemerataan pembangunan pelayanan dasar dan infrastruktur di wilayah pegunungan dan pesisir.
Termasuk mewujudkan pemerintahan dinamis, bersih, berwibawa, akuntabel, profesional, dan inovatif, serta membangun sentra-sentra ekonomi baru di wilayah Mimika.
Sementara Mathius Sedan, Kepala Distrik Wania dalam sambutan menjelaskan sebelum pelaksanaan Musrenbang Distrik, sudah diawali dengan Musrenbang tingkat kampung dan kelurahan.
Mathius berharap tujuh anggota DPRD Mimika Dapil 4 dapat memperjuangkan aspirasi yang diusulkan masyarakat tingkat kampung, kelurahan, Distrik Wania agar dapat diakomodir tahun anggaran 2026 mendatang.
Dengan demikian kemajuan pembangunan di wilayah Wania, khususnya di bidang Fispra, Sosbud dan Ekonomi sama-sama merata dengan distrik lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Yohana Paliling, Kepala Bappeda Mimika dalam sambutan yang dibacakan Oktovianus Dogopia, Koordinator Tim Asistensi Bappeda, menyarankan agar kegiatan yang sudah dibiaya oleh Dana Desa, jangan lagi diusulkan dalam Sistem Informasi Terpadu (SIP).
Diharapkan kegiatan dan program yang usulkan harus urgen sesuai Bidang Fispra, Sosbud dan Ekonomi yang lebih mengarah pada penanganan bidang kesehatan terutama stunting.
Termasuk mengusulkan program kerja padat karya yang diperuntukan bagi masyarakat dan dikerjakan oleh masyarakat sendiri.
Oktovianus menyampaikan jadwal batas akhir penginputan program dalam SIP oleh masing-masing operator distrik pada 26 Februari 2025 mendatang. (Redaksi)