TIMIKA, Koranpapua.id- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika pada Tahun Anggaran 2024 melaksanakan banyak paket pekerjaan Penunjukan Langsung (PL) berupa pengadaan barang dan jasa.
Namun setelah dilakukan penelusuran, ternyata hampir semua proyek PL yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) banyak pihak yang ikut bermain ‘cawe-cawe’.
“Tidak PNS, mungkin juga termasuk wartawan ikut menikmati proyek penunjukan langsung. Kita mau semua bisa transparan. Sehingga kita minta semua data dari seluruh OPD, mana kegiatan penunjukan langsung Anda,” tegas Valentinus.
Setelah semua data dikumpulkan ternyata ada banyak hal yang diperlu dibenahi.
“Maling teriak maling. Berteriak tidak dapat ternyata setelah dicek ada yang dapat lebih dari satu pekerjaan,” ujar Valentinus kepada awak media, Senin 6 Januari 2025.
Valentinus yang ditemui usai memimpin apel gabungan perdana di Lapangan Upacara Kantor Pusat Pemerintahan, SP3 menegaskan, data-data pekerjaan yang didapat dari OPD, selanjutnya akan dipublikasi.
Ini bertujuan agar publik bisa mengetahui kontraktor mana saja yang mengerjakan paket pekerjaan penunjukan langsung di OPD lebih dari dari satu.
“Berdasarkan data ini masyarakat bisa menilai benar atau tidak yang terjadi di lapangan,” pungkasnya.
Sehubungan dengan kontrak penanganan pekerjaan pengadaan barang dan jasa khusus, Valentinus sudah berkoordinasi dengan Petrus Yumte, Pj Sekda Mimika.
Dalam koordinasi itu, Pj Sekda diminta untuk memfungsikan Frans Kambu, Plt. Asisten II Setda Mimika untuk mengornisir semua pekerjaan penunjukan langsung.
Pj Sekda Mimika juga sudah membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Tujuan SOP ini agar pihak ketiga dalam mengikuti lelang hanya bertemu dengan Tim Pokja Pengadaan Barang dan Jasa.
“Jadi yang selama ini ada indikasi permainan kita akan terus lakukan perbaikan. Tujuan semua ini untuk mempersiapkan dan meletakan hal yang baik bagi Bupati dan Wakil Bupati devifinif setelah dilantik. Ini menjadi tugas Pj Bupati,” pungkasnya.
Ia menekankan sesuai pesan Mendagri, dirinya ditugaskan sebagai Pj Bupati Mimika, bukan bekerja mencari keuntungan dan kekayaan.
“Sehingga ketika saya datang ke sini yang namanya sebagai Bupati tidak ada saudara, tidak punya anak, tidak punya kerabat. Beda kalau saya datang sebagai Valentinus pasti ada sahabat, saudara dan keluarga,” jelasnya.
Ia mengungkapkan jika ada yang datang meminta proyek dengan menjual nama Pj Bupati, bahwa itu tidak benar.
Ia berharap media bisa menyampaikan informasi secara benar kepada publik, dan jangan dikaburkan dengan informasi yang tidak benar agar masyarakat bisa memahami. (Redaksi)