TIMIKA, Koranpapua.id– Harga jual daging babi di Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah terbilang sangat mahal.
Pedagang daging babi di lapak penjualan Pasar Sentral masih menjual dengan harga Rp200 ribu per iris dengan berat sekitar satu kilogram.
Harga ini tidak sesuai dengan kesepakatan antara kelompok peternak, pemotong dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak-Keswan) Mimika yakni sebesar Rp180 ribu per kilogram.
Masih mahalnya harga daging babi ini merupakan hasil temuan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Mimika di lapak penjualan Pasar Sentral, Selasa 3 November 2024.
Kedatangan TPID yang dipimpin Frans Kambu, Asisten II Setda Mimika ke Pasar Sentral, dalam rangka pengawasan penyediaan bahan pangan menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Frans Kambu dalam kesempatan itu mengatakan, dalam pengawasan pangan menjelang natal dan tahun baru, diharapkan para penjual daging babi untuk mengikuti harga yang sudah disepakati bersama.
“Jual per iris jangan sampai Rp200 ribu harus Rp180 ribu. Kita turunkan harga ini supaya bisa menekan inflasi pangan jenis daging babi,” pesan Frans.
Frans mengingatkan meskipun saat ini Mimika masih keterbatasan persediaan daging babi pasca diserang wabah virus African Swine Fever (ASF), namun harga jual tidak boleh melebihi Rp180 ribu.
Mantan Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mimika ini menyayangkan para penjual melanggar apa yang sudah disepakati bersama.
Frans berharap Disnak-Keswan segera memasang spanduk pemberitahuan harga di lapak penjualan daging babi, dengan tujuan dapat diketahui pembeli.
Agustinus Mandang, Kabid Bina Usaha Peternakan Disnak-Keswan mengingatkan kepada penjual untuk mengikuti harga yang sudah disepakati, sehingga dapat dijangkau oleh pembeli.
Salah seorang penjual daging babi kepada TPID beralasan belum mengikuti harga yang sudah disepakati, dikarenakan Disnak-Keswan belum memasang spanduk pemberitahuan harga.
Menurutnya, jika sudah ada pemberitahuan oleh pemerintah melalui pemasangan spanduk harga, ia menyatakan akan mengikuti harga yang sudah disepakati sebelumnya.
Perlu diketahui untuk memenuhi kebutuhan pangan daging babi, Disnak-Keswan melalui peternak telah menyiapkan persediaan 400 ekor babi. (Redaksi)