TIMIKA, Koranpapua.id- Masyarakat Sorong Raya atau yang dikenal dengan sebutan Ayamaru, Aitinyo dan Aifat (A3) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah melaksanakan turnamen futsal.
Turnamen yang melibatkan tim putra-putri dan memperebutkan tropi dan uang pembinaan itu, diselenggarakan untuk memperingati Teofani (Penampakan Sang Ilahi) yang ke-73.
Pertandingan babak pengisian sudah berlangsung sebelumnya di Lapangan Futsal Benglab SP3.
Empat tim yang masuk babak semifinal, baru bertanding pada Jumat 25 Oktober 2024 di Lapangan Outdoor GOR Futsal, Jalan Poros SP5, Distrik Mimika Baru.
Pada pertandingan perebutan juara satu putri antara Menkarfi melawan NTD dimenangkan oleh Menkarfi dalam dua babak penuh tanpa gol 5-0.
Atas kemenangan ini Menkarfi yang keluar sebagai juara satu berhak mendapat piala penghargaan dan uang pembinaan Rp5 juta diserahkan Gregorius Okoare.
Juara dua diraih Tim NTD mendapat piala penghargaan dan uang pembinaan Rp4 juta yang diserahkan oleh Yan Alfaris Howay, Ketua panitia.
Pada laga ini Tim Menkarfi tampil dengan kostum merah sedangkan Tim NTD turun dengan kostum hitam putih. Jalannya pertandingan kedua tim menampilkan permainan sangat menghibur.
Sementara itu pada babak final putra antara Menkarfi melawan Yumasssesss berlangsung seru.
Kedua tim menerapkan bola-bola pendek dan sesekali melepaskan tendangan keras dari jarak jauh.
Berkat kelihaian kedua penjaga gawang yang mampu menghalau si kulit bundar, maka laga babak pertama hingga turun minum skor imbang 0-0.
Masuk babak kedua, kedua tim tetap ngotot dengan membangun pola permainan bola-bola panjang dan pendek secara cepat.
Namun setelah beberapa menit mengadu skil bermain, Kris pemain Yumasssesss yang memakai nomor punggung 9 berhasil memecahkan telur pertama ke gawang Menkarfi.
Gol perdana ini disambut meriah para penonton. Kedudukan berubah menjadi 1-0.
Tim Menkarfi yang tertinggal satu poin membangun permainan setengah lapangan.
Rupanya setelah melewati perjuangan penuh taktik, pemain Menkarfi nomor punggung 8 atas nama Since K berhasil membobol gawang Yumasssesss dari tendangan keras jarak jauh.
Atas gol balasan tersebut membuat kedudukan berubah menjadi 1-1. Kedudukan 1-1 rupanya tidak bertahan lama.
Hanya berselang beberap menit pemain Menkarfi nomor punggung 9 atas nama Meikel kembali memasukan bola ke gawang Yumasssesss.
Skor 2-1 ini bertahan sampai wasit meniupkan peluit panjang. Dengan skor 2-1 ini Menkarfi yang tampil dengan kostum merah biru, keluar sebagai jawara.
Atas prestasi ini Tim Menkarfi berhak membawa pulang piala penghargaan, piala bergilir dan uang pembinaan sebesar Rp5 juta. Uang dan piala diserahkan oleh Willem Naa selaku tokoh masyarakat adat A3.
Sedangkan Yumasssesss yang puas dengan posisi runner up mendapat uang pembinaan Rp4 juta dan piala penghargaan diserahkan oleh Frans Kambu.
Sementara perebutan juara tiga dan empat putri antara Kurano A dan Kurano B dimenangkan Kurano B dengan skort 4-0.
Kurano A yang turun dengan kostum hitam bis kuning selama bermain terus menekan untuk memasukan bola ke gawang Kurano B namun tetap gagal karena masih bisa dihalau sang kiper.
Kurano A yang bermain dengan kostum merah bis kuning pada akhirnya harus mengakui kekuatan Kurano B.
Atas kemenangan ini Kurano B mendapat uang pembinaan Rp3 juta dan piala penghargaan yang diserahkan oleh Tomas Sowe.
Partai final putra mencari juara 3 dan 4 antara Amkot yang turun berkostum biru orange melawan Kusme A berkostum biru putih dimenangkan Kusme A dengan skor 9-3.
Tim Kusme A mendapat piala penghargaan dan uang pembinaan Rp2 juta diserahkan oleh Joko.
Sementara juara harapan 1 diraih oleh Amkot Putra dan berhak mendapat piala penghargaan serta uang pembinaan Rp3 juta diserahkan oleh Ronald Kambu.
Juara harapan satu putri diraih oleh Kurano A. Mereka berhak mendapat piala penghargaan dan uang pembinaan Rp2 juta diserahkan oleh Orpa Solossa Lemauk.
Selain itu pemain terbaik putra didapuk kepada Hermon Kambu dari Amkot. Hermon Kambu berhak mendapat piala penghargaan dan uang pembinaan Rp1 juta diserahkan oleh Marthen Salossa.
Tops skor putri dimenangkan Yulince dari Kurano B. Ia berhak mendapat piala penghargaan dan uang pembinaan Rp1 juta diserahkan oleh Leonard Kareth.
Kemudian pemain terbaik putri diraih Levina Kondologit. Ia mendapat piala penghargaan dan uang pembinaan Rp1 juta yang diserahkan Sekretaris Panitia Arisman Kareth.
Tops skor putra diraih oleh Ronaldo dari Kusme A. Piala penghargaan dan uang pembinaan Rp1 juta diserahkan oleh Ayub Howay.
Willem Naa dalam sambutan mengucapkan syukur kepada Tuhan yang telah menyertai seluruh rangkaian kegiatan yang sudah berlangsung selama seminggu.
Sebagai tokoh adat A3 yang juga Asisten II Setda Mimika, ia menekan dengan peringatan Teofani ke 73 membawa masyarakat A3 makin lebih dewasa.
“Saya menyampaikan apresiasi untuk generasi A3 Sorong Raya di Mimika. Dalam waktu singkat hanya seminggu kita bisa laksanakan kegiatan ini dengan baik,” kata Willem Naa.
Mantan Kasat Pol PP Mimika ini berterima kasih kepada semua masyarakat A3 yang telah menunjukan kekompakan selama bertanding.
Dikatakan pertandingan ini bukan mencari siapa yang juara tetapi untuk meriahkan HUT Teofani sebagai kesempatan menjalin silaturahmi dan memupuk kekompakan dalam membina potensi-potensi sepak bola generasi muda A3.
Ia menyampaikan turnamen Teofani akan dilanjutkan tahun 2025 dengan melibatkan semua masyarakat Mimika bukan hanya generasi A3.
Untuk itu, Willem berpesan kepada generasi A3 selalu menjaga diri dengan baik supaya tahun depan bisa tampil bermain dengan sesama generasi muda pecinta sepak bola masyarakat Mimika.
Gregorius Okoare selaku sponsor yang juga bagian dari keluarga A3 menyampaikan apresiasi kepada panitia yang sudah bekerja keras sukseskan turnamen HUT Teofani ke 73.
“Kegiatan ini jangan hanya sampai di hari ini saja kita lakukan, tetapi mari sama-sama kita bangun mendukung pemuda yang punya potensi supaya terus dikembangkan. Lewat ini kita bangun keakraban sebagai keluarga,” ajak Gregorius. (Redaksi)