Oleh: dr. Vinny Erna Stefani Sompotan (Praktisi kesehatan)
Bekerja di Puskesmas Mapurujaya, Klinik Aisah Care dan Klinik Narwastu Kabupaten Mimika, Papua Tengah
FRAMBUSIA adalah merupakan penyakit kronis dan menular serta ,masuk dalam penyakit kulit terabaikan (neglected tropical desease /NTDs).
Frambusia ini merupakan penyakit menular menahun yang kambuhan dan dapat menular langsung antar manusia yang disebabkan oleh infeksi kronis bakteri.
Penyebabnya adalah oleh karena bakteri treponemapertenue. Penyakit ini banyak menyerang anak-anak usia kurang dari 15 tahun, frambusia sangat menular terutama pada fase awal.
Bakteri pada frambusia tidak dapat menembus kulit utuh, tetapi masuk melalui luka, goresan, lecet atau luka infeksi lainnya.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penularan dari frambusia adalah:
- Lingkungan tidak bersih, hangat, lembab dan penularan paling tinggi adalah di saat musim hujan.
- Bergantian menggunakan pakaian yang sama dengan penderita frambusia.
- Jarang mandi.
- Adanya luka terbuka atau penyakit kudis, bisul, atau luka lainnya yang bisa menjadi tempat masuknya baksteri frambusia.
Tanda dan gejala penyakit Frambusia antara lain, muncul benjolan atau papiloma serta disertai kulit kadang terasa gatal, bisul atau ulkus.
Frambusia terdapat krusta (luka terbuka) yang tidak sakit, adanya penebalan kulit /hyperkeratosis di telapak tangan atau di bagian kaki, nyeri sendi dan tulang serta sering terjadi perubahan pada bentuk tulang dan sendi.
Cara mencegah penyakit frambusia yaitu dengan beberapa hal seperti, berperilaku hidup bersih dan sehat, mandi menggunakan sabun dan air bersih.
Mencuci tangan menggunakan sabun dan di air yang mengalir, menjaga kebersihan lingkungan sekitar, tidak menggunakan pakaian, selimut, handuk yang sama dengan penderita frambusia atau orang lain.
Hindari kontak langsung dengan luka penderita serta memeriksakan diri bagi penderita yang memiliki gejala mirip frambusia agar bisa segera dan cepat tertangani.
Pada daerah endemis frambusia terdapat kegiatan POPM frambusia atau pemberian obat pencegahan secara massal frambusia.
Pemberian obat yang dilakukan untuk mematikan bakteri Treponema pertenue dan memutus mata rantai penularan secara serentak kepada penduduk sasaran di daerah endemis frambusia.
Mengingat kerugian serta pentingnya penyakit ini untuk dieleminisai dan disembuhkan bagi penderita yang mengidap frambusia, oleh karena itu adanya Eradikasi frambusia.
Yaitu, misi mengingatkan penyakit frambusia merupakan penyakit menular yang bisa mengakibatkan cacat pada tulang sehingga menimbulkan kelumpuhan. (*)