TIMIKA, Koranpapua.id– Sampai tanggal 5 Juni 2024 sudah 1.774 anak di wilayah Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua Tengah sudah mendapatkan imunisasi polio.
Jumlah pemberian imunisasi polio yang dilakukan Badan Layanan Umum Daerah (BULD) Puskesmas Mapurujaya itu, terhitung sejak pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tanggal 27 Mei 2024.
Ona Bunga, Kepala BLUD Puskesmas Mapurujaya kepada koranpapua.id, Kamis 7 Mei 2024 mengatakan, dengan melayani 1.774 anak, berarti telah mencapai 79,4 persen dari target yang dikeluarkan Kemenkes RI yakni sebanyak 2.233 anak.
Dikatakan, pemberian tetes polio lengkap dilaksanakan empat tahap. Pertama dilaksanakan selama dua minggu, dimulai Senin 27 Juni sampai 8 Juni 2024.
Tahap kedua, ketiga dan keempat akan berlangsung sampai Agustus 2024 mendatang, dengan jeda waktunya dua-dua minggu.
Bunga menjelaskan dari total sementara 1.774 anak usia 0-7 tahun yang sudah diberi tetes polio, berarti masih tersisa 500 lebih anak untuk bisa mencapai target.
Untuk mencapai target yang diberikan Kemenkes, Bunga menuturkan, pihaknya menyasar kepada anak-anak usia sekolah yang belum mendapatkan polio tahap pertama.
“Karena sesuai capaian data pelayanan imunisasi BLUD Mapurujaya selama ini sebenarnya hanya di angka 1.500 lebih,” jelasnya.
Namun dengan adanya program pemberian PIN Polio, maka Puskesmas Mapurujaya terpaksa tidak mengikuti data imunisasi.
“Siapa saja anak 0-7 tahun yang kami temui di wilayah kerja kami, ia berhak diberikan vitamin polio,” papar Bunga.
Selain pelayanan tetes polio, kepada orang tua petugas memberikan penjelasan dan edukasi terkait pentingnya anak-anak mendapatkan imunisasi polio.
Dan anak-anak yang sudah mendapatkan tetesan polio pertama harus mendapat polio kedua, ketiga dan keempat.
Ditambahkan, untuk mempercepat realisasi program PIN Polio, pihaknya juga tidak membuka pos pelayanan di Puskesmas.
Tim yang sudah dibentuk turun langsung mendatangi setiap rumah warga di lima kampung dan satu kelurahan yang ada di wilayah Distrik Mimika Timur.
“Ini merupakan salah satu strategi jemput bola yang dianggap paling pas agar anak usia 0-7 tahun bisa terlayani,” tandasnya.
Dengan pelayanan sistem jemput bola, dalam sehari tim berhasil memberikan cakupan pelayanan mencapai 373 anak.
Petugas yang diturunkan ke lapangan dibagi dalam tim kerja. Setiap tim terdiri dari tenaga perawat, bidan, apoteker, Kesling, Promkes dan juga tenaga bagian program.
Dijelaskan, pelayanan turun langsung mendatangi warga sangat efektif, ketimbang petugas menunggu warga datang di pos pelayanan.
Karena satu fiel polio diberikan untuk 50 sampai 52 anak. Dan setiap tim wajib menghabiskan satu fiel polio, karena masa berlakunya hanya 1×24 jam, lebih dari itu dinyatakan rusak.
Ditambahkan, BLUD Mapurujaya mempunyai wilayah pelayanan yang tersebar di lima kampung dan satu kelurahan dengan sembilan Posyandu.
Lima kampung itu yakni Kampung Muare, Tipuka, Kaugapu, Hiripau dan Pomako serta Kelurahan Wania. (Redaksi)