TIMIKA, Koranpapua.id– Ratusan anak-anak Suku Kamoro dari wilayah pesisir di Kabupaten Mimika saat ini sedang menempuh pendidikan di beberapa sekolah di kota Timika, Papua Tengah.
Banyak dari mereka yang tidak memiliki sanak famili di Timika terpaksa ditampung di asrama yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani atau tepatnya berada di belakang RS. Kasih Herlina.
Namun sayang kondisi asrama milik YPMAK itu sangat memprihatinkan dan bisa dikatakan tidak layak.
Bagaimana tidak, bangunan permanen tersebut tidak terawat dan mengalami kerusakan dimana-mana.
Tempat tidur dan semua fasilitas yang ada di asrama tersebut rusak, karena ketika hujan turun ruangan asrama basah, akibat atap yang bocor dan banjir yang masuk ke hampir semua ruangan asrama.
Pemandangan ini sangat menyedihkan. Selama ini tidak kelihatan, karena letak asrama tersebut sedikit tersembunyi di belakang gedung-gedung bertembok yang ada di kompleks tersebut.
Melihat kondisi itu, Tokoh Masyarakat Suku Kamoro, Marianus Maknaipeku kepada Koranpapua.id, Kamis 9 Mei 2024 mengatakan, asrama tersebut saat ini menampung seratus lebih anak-anak Kamoro dari beberapa distrik di Kabupaten Mimika.
Keluhan mengenai kondisi asrama sudah sering disampaikan anak-anak kepadanya. Namun dirinya tidak bisa berbuat banyak, karena kerusakanannya cukup banyak.
“Fasilitas semuanya rusak. Seng lubang dimana-mana. Jadi kalau hujan air masuk, selain melalui lubang seng juga karena bangunannya rendah,” jelas Marianus.
Dikatakan, asrama ini tidak pernah mendapatkan perhatian dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pendidikan (Disdik).
Karena itu, sebagai tokoh masyarakat Marianus sangat berharap Disdik bisa melihat kondisi susah yang saat ini dialami oleh anak-anak Papua, apalagi keberadaan mereka sangat dekat dengan pusat pelayanan pemerintahan.
“Mereka ini sekolah di kota, cobalah pemerintah perhatian mereka biar aktivitas sekolah tidak terganggu,”ujar Marianus.
Dikatakan dengan besaran pagu dana yang dikelola Disdik Mimika tahun ini sebesar Rp1,38 triliun, seharusnya untuk merenovasi atau membangun baru asrama merupakan sesuatu yang mudah.
“Saya berharap agar asrama direnovasi atau kalau boleh dibangun baru, karena sarana tersebut akan terus digunakan oleh anak-anak Kamoro dari masa ke masa,” tegas Marianus. (Redaksi)