TIMIKA, Koranpapua- Bupati Mimika Dr. Eltinus Omaleng, SE.,MH mengajak masyarakat Orang Asli Papua (OAP) yang mendiami tanah Amungsa dan bumi Kamoro untuk selalu bersyukur atas semua berkat yang diberikan Tuhan.
Karena itu kepada semua OAP diharapkan untuk selalu menjaganya dengan baik, karena tanah Amungsa dan bumi Kamoro adalah bapa dan mama kita.
“Kita orang asli Papua yang ada di tanah ini harus bersyukur kepada Tuhan. Karena kita hidup di atas tanah ini. Tanah ini sebagai bapa dan mama kita, jadi harus jaga dengan baik,” ajak Bupati Eltinus.
Pesan itu disampaikan Bupati Eltinus ketika menyampaikan sambutan saat melakukan peresmian serentak 11 gedung kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Mimika yang berlangsung di Pusat Pemerintahan SP3, Selasa 20 Februari 2024.
Eltinus mengungkapkan, Tuhan telah memberikan banyak berkat untuk OAP di tanah Amungsa dan bumi Kamoro.
“Semua lengkap Tuhan berikan, tidak ada yang kurang. Mulai dari laut yang kaya ikannya, wilayah pesisir, daratan, gunung, lembah, sayur-sayuran dan emas,” papar Bupati Eltinus.
Menurutnya, salah satu berkat yang diberikan Tuhan adalah emas. Karena emas inilah maka semua orang dari pelosok nusantara yang berbeda suku, bahasa dan budaya berdatangan ke tanah ini.
Di hadapan pimpinan OPD serta tamu undangan, Bupati Eltinus mengibaratkan emas sama dengan kacang. Isinya diambil oleh para ‘pencuri’ sementara kulitnya ditinggalkan .
Atas hal ini, Eltinus mengatakan itu tidak apa-apa. “Ko orang Papua asli kita jaga saja kulitnya itu. Kita hargai dan karena itu kita harus berterimakasih terus kepada Tuhan,” tandas Bupati Eltinus.
Selain kekayaan emas, bupati dua periode ini mengkritisi banyak kekayaan laut Mimika yang diambil oleh orang luar. Meski demikian, sebagai anak asli Papua tidak menjadi masalah dan tidak perlu marah.
“Kami hanya sampaikan kepada Tuhan terimakasih saja. Tidak usah marah,” timpalnya.
Sebagai anak Papua berkulit hitam dan rambut keriting meskipun isinya sudah dibawa keluar, Bupati Eltinus kembali mengingatkan OAP untuk tetap menjaga kulitnya. Hal ini sebagai bukti anak adat.
“Kita harus bersyukur kepada Tuhan, karena barang-barang apa saja ada di sini. Itu karena Tuhan yang kasih, sehingga kita harus mengucap syukur dan terimakasih terus kepada Tuhan,” pesannya lagi.
Eltinus mengingatkan kepada masyarakat asli Papua untuk tidak boleh marah kepada yang mengambil emas, karena emas yang ada tidak bakal hilang.
“Suatu saat ahli geologi akan datang periksa kita punya gedung atau bangunan dan jalan-jalan ini akan temukan emas semua. Karena gedung dan jalan kita bangun dengan coran tailing,” tambahnya.
Tanah yang saat ini dipijak dibawahnya dipenuhi emas, sehingga OAP tidak perlu mempersoalkannya. Tugas masyarakat Papua adalah menjaga tanah ini dengan baik, sama seperti bapa dan mama menjaga anaknya. (Redaksi)