TIMIKA, Koranpapua.id- Pj. Gubernur Papua Pegunungan DR. Velix Vernando Wanggai menyebutkan bola menjadi bagian daripada kehidupan, identitas dan jati diri anak-anak Papua.
Pernyataan ini Velix sampaikan kepada awak media merespon prestasi yang diraih tim Futsal Putri Papua Pegunungan setelah menaklukan tim Papua Tengah dengan skor 3-1, dalam laga Babak Kualifikasi PON XXI Sumut-Aceh di GOR Futsal Jalan Poros SP5, Kamis 25 Januari 2024.
Orang nomor satu di Papua Pegunungan ini menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang menyelenggarakan PON, sehingga dapat mempertemukan dan mempersatukan anak bangsa.
Apalagi pemerintah, KONI dan Wantimpres memberikan kebijakan kepada empat Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua untuk ikut serta dalam perhelatan empat tahunan ini.
Dengan menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kebersamaan dalam sebuah kompetisi yang wajar, maka Velix mengapresiasi kepada keempat provinsi yang hadir dalam menyukseskan kompetisi BK PON XXI Sumut-Aceh.
“Kami sebagai provinsi baru yang jauh ingin hadir di sini sebagai bagian penyemangat kepada anak-anak, adik-adik dan kakak-kakak pelatih untuk bersama-sama membangun kebersamaan melalui olahraga,” jelas Velix.
Velix meyakini olahraga menjadi salah satu sektor unggulan untuk percepatan pembangunan di Papua Pegunungan, termasuk sebagai bagian penting dalam pendekatan sosial yang lebih humanis di semua segmen khusus para generasi muda.
Dengan dasar ini kata Velix, Papua Pegunungan memutuskan mengirimkan tim cukup lengkap. Selain itu pemerintah provinsi turut memberikan dukungan pembiayaan melalui APBD yang realistis.
Ia juga menjelaskan proses seleksi pemain putra putri futsal sangat selektif dan terbuka. Dari 150 peserta yang ikut berhasil terjaring 20 pemain putra dan 20 putri.
Velix bersyukur pemain yang direktrut ini mewakili semua kabupaten di Papua Pegunungan. “Sehingga kami hadir sangat semangat di hari kedua ini. Ini menjadi perjuangan antara untuk mendapatkan poin terbaik di Aceh dan Sumut nanti,” paparnya.
Sebagai bentuk kebersamaan tambah Velix, dalam pelaksanaan ini telah membangun koordinasi dengan sesama Pj Gubernur untuk sama-sama hadir mendukung sukseskan ivent ini.
Ia menegaskan siapapun yang keluar sebagai pemenang harus sama-sama memberikan dukungan penuh untuk mengikuti PON di Sumut-Aceh bersama dengan Papua induk dan Papua Barat.
Sebelum tim terjun di babak kualifikasi ini, pertama harus menyiapkan pemain-pemain terbaik yang memenuhi syarat batas usia kelahiran tahun 2005.
“Pada Desember 2023 dilakukan pertandingan Christmas di kalangan mahasiswa. Di situ ternyata banyak sekali pemain-pemain terbaik, namun setelah diseleksi usianya kelahiran diatas 2005. Semua pemain benar-benar hasil seleksi yang ketat,” paparnya.
Setelah menjalani seleksi dilanjutkan pemusatan pelatihan untuk tim putri hanya dua minggu pada terakhir Desember. Satu minggu pertama atlet masih tinggal di rumahnya masing-masing dan masuk minggu kedua dikarantinakan di salah satu pemusatan latihan.
Setelah ada tim langsung membentuk tim official dan manajer yang semuanya rata-rata mantan pemain bola senior. Para pelatih ini memiliki rekam jejak sepak bola yang baik.
Terkait berapa besar keberpihakan anggaran dalam mendukung BK ini, Velix tidak menyebutkan secara pasti. Namun ia memastikan sangat realistis dalam memberikan dukungan penuh untuk memenuhi semua kebutuhan baik putra maupun putri.
Pemerintah juga menyiapkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada para atlet sesuai dengan kemampuan. (Redaksi)