TIMIKA, Koranpapua.id- Selama September 2023 kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di Jalan Cenderawasih terus memakan korban.
Kasus pertama terjadi di depan Ramayana. Dalam Lakalantas tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia, setelah mobil menabrak pembatas jalan.
Selang seminggu kemudian, kembali terjadi Lakalantas di tikungan kapsul depan Kantor Perlayanan Polres Mimika. Kali ini sepeda motor yang dikendarai seorang pemuda menabrak belakang truk.
Akibat dari kecelakaan tersebut, salah satu tangan pengendara motor putus dan tergeletak di aspal. Korban dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan serius.
Kamis 28 September 2023, sekitar pukul 13.55 WIT terjadi lagi Lakalantas di Jalan Cenderawasih, tepatnya di depan bengkel Ketok Magic. Korban dalam kecelakaan tunggal ini diketahui bernama Firman Maulana.
Informasi yang diterima Koranpapua menyebutkan, jika Firman yang mengendarai sepeda motor Honda berwarna hitam PA 3121 KV, diduga merupakan anggota TNI.
Sampai berita ini diturunkan belum diketahui secara pasti kronologis kecelakaan. Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra yang dihubungi media ini menuturkan, Satlantas Polres Mimika masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.
Meski demikian, Kapolres menuturkan bahwa penyebab kecelakaan tersebut tidak dikarenakan oleh minuman keras (Miras).
“Kami akan meningkatkan pelaksanaan kegiatan patroli, sweeping dan penegakan hukum dengan harapan bisa menekan angka kriminalitas dan Lakalantas,”ujar Kapolres .
Kapolres mengharapkan agar pengendara tetap mematuhi aturan dalam mengemudikan kendaraan. Wajib pergunakan perlengkapan standar, yakinkan diri saat berkendara dalam kondisi yang sehat, tidak sedang dipengaruhi minuman keras dan batasi kecepatan dalam berkendaraan.
Ia juga mengingatkan hindari penggunaan HP saat mengemudikan kendaraan, karena sangat membahayakan diri sendiri dan orang lain. ” Mari kita saling mengingatkan demi keselamatan kita bersama di jalanan,” pesannya.
Sementara AKP Darwis, Kasat Lantas Polres Mimika saat dihubungi untuk konfirmasi kasus ini nomornya tidak aktif. Begitupun di WA belum direspon.
Luky Mahakena, Humas RSUD Mimika menjelaskan korban yang diduga anggota TNI dievakuasi ke UGD RSUD Mimika oleh Satlantas Polres Mimika sekira pukul 14.00 WIT menggunakan mobil patroli.
Kondisi korban mengalami benturan keras pada bagian leher yang membuat darah segar terus mengalir dari mulutnya.
Menurut informasi, bahwa ada anggota dari POM yang akan datang menjenguk korban. Luky juga belum mengetahui apa menjadi penyebab kecelakaan tersebut.
Kasus Lakalantas di Timika belakangan ini viral di media sosial dan beberapa grup Whatsapp. Banyak warga yang menyayangkan Timika, ibukota Kabupaten Mimika menjadi salah satu kota dengan angka Lakalantas tertinggi dari tujuh kabupaten lainnya di Provinsi Papua Tengah.
Sebagian besar menyoroti tingginya kasus Lakalantas disebabkan pengendara membawa kendaraan dalam dalam keadaan mabuk setelah mengkonsumsi minuman beralkohol.
Jon Magal anggota Grup Whatsapp Mimika Membangun memberikan tiga solusi mengatasi Miras supaya tidak membawa korban terus menerus.
- Semua manusia bertobat dan kembali kepada Tuhan. Bagian ini tanggung jawab pemimpin agama masing. Khusus umat kristiani pastikan umatnya tidak hanya hidup agamawi saja tetapi mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya. Orang yang mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya, akan hidup dengan takut akan Tuhan dan menjauhi segala hal yang bertentangan dengan Tuhan termasuk menjamah minuman keras.
- Tempat-tempat jual minuman ditutup dan perketat penjagaan di pelabuhan agar minuman keras tidak masuk Timika.
- Perlu dibuat satu lokasi khusus, disitu ditempatkan kehidupan malam, timung, pijit plus, dan bar. Lokasi tertutup khusus orang berduit yang boleh masuk.
Lokasi tersebut harus dijaga dan setiap orang yang masuk, pastikan anak sekolah dan yang ekonomi tidak mampu tidak boleh diterima.
Menurutnya, tiga solusi ini perlu dipilih demi menyelamatkan nyawa manusia supaya nyawa tidak hilang sia-sia di jalan-jalan. (Redaksi)