TIMIKA, Koranpapua.id- Setelah satu hari satu malam disemayamkan di ruang jenazah RSUD Mimika, akhirnya jenazah Meylin Lohanapessy dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU), SP1 Kampung Kamoro Jaya, Sabtu 16 September 2023.
Prosesi pemakaman mulai dari penjemputan dari ruang jenazah sampai dengan penguburan langsung diambil alih oleh Organisasi Pemuda Maluku Satu Rasa Salam Sarane (M1R) Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah.
Stevi Mairuhu, Ketua Organisasi M1R kepada Koranpapua.id menjelaskan, inisiatif M1R untuk memakamkan Meylin karena terdorong oleh rasa kemanusian yang tinggi terhadap sesama anak rantau asal Maluku yang berada di Timika.
Dikatakan, mendengar informasi keberadaan almarhumah yang sejak satu pekan dirawat hingga menghembuskan nafas terakhir di RSUD tidak didampingi keluarga, membuat pemuda Maluku yang bergabung dalam M1R tergerak hati.
“Sekitar pukul 13.30 WIT kami ke RSUD karena setelah membaca informasi kepergian almarhumah di grup-grup whatsapp yang menyampaikan belum ada satupun anggota keluarga dekatnya yang datang menjenguk,”ujar Stevi.
Menurutnya, jenazah dimakamkan secara layak. Dengan menggunakan Ambulance RSUD Mimika diiringi konvoi kendaraan roda dua, pemuda M1R Maluku menghantarkan almarhum ke tempat peristirahatan terakhir.
Tiba di TPU SP1 dilanjutkan dengan ibadah pemakaman yang dipimpin oleh Hengky Putong, Gembala Gereja GBI MCC Timika. Ibadah dan prosesi pemakaman juga dihadiri warga Jemaat Gereja GBI MCC Timika, pemuda-pemudi organisasi Maluku Satu Rasa Salam Sarane, kerabat serta tetangga almarhumah dan Relawan Peduli Timika.
Stevi menyampaikan meskipun almarhumah bukan anggota Organisasi M1R, tetapi sudah menjadi komitmen dan kesepakatan bersama pemuda-pemudi M1R, bahwa hidup di tanah rantau M1R tidak melihat perbedaan suku, RAS dan agama.
Namun kegiatan sosial semacam ini merupakan suatu panggilan hidup sebagai basudara yang ada di tanah rantau untuk saling membantu.
“Siapapun dia, apapun dia kami organisasi M1R akan ikut andil untuk membantu keluarga maupun basaudara Maluku yang ada di tanah rantau,” ujarnya.
Yang dialami almarhumah Merlyn Louhanapessy selama sakit dan dirawat di RSUD hingga menghembuskan nafas terakhir tidak ada satupun keluarga yang menjaga dan merawat, menjadi pengalaman berarti bagi semua warga Maluku kedepannya.
Anel Matulessy, Pengurus Oranganisasi M1R saat berada di TPU menyampaikan bahwa, biayai pembelian peti merupakan bantuan Pemda Mimika, sedangkan semua kebutuhan lain disupport oleh Organisasi Maluku Satu Rasa Mimika.
Dalam kesempatan tersebut, Jefry De Quljoe mewakili keluarga almarhumah mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, maupun siapa saja yang telah membantu melancarkan proses pemakaman almarhumah. (Redaksi)