TIMIKA, Koranpapua.id- Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Mimika akan menyelenggarakan Kejuaraan Bupati Cup 2023. Kompetisi ini bertujuan untuk menjaring atlet pencak silat untuk diturunkan pada PON XXI.
Kejuaraan yang dimulai Senin 28 Agustus sampai 1 September mendatang dipusatkan Graha Eme Neme Yauware, tempat berlangsungnya kejuaraan Judo dan Tarung Drajat PON XX lalu.
Kegiataan yang secara resmi dibuka oleh Pj. Bupati Mimika Valentinus S. Sumito akan diikuti 128 pesilat dari sejumlah perguruan di Timika.
Nurman S Karupukaro, Ketua Umum IPSI Mimika melalui Heri Nana Sumarna, Ketua Panitia Kejuaraan Bupati Cup menjelaskan, kejuaraan ini selain memperebutkan piala Bupati Mimika, juga untuk memeriahkan HUT ke 78 RI sekaligus seleksi pesilat untuk PON XXI Aceh-Sumut 2024.
“Persiapan kita sudah 90 persen sisanya 10 persen tinggal pelaksanaannya,” ujar Nana kepada Koranpapua.id di Timika, kemarin.
Nana yang juga sebagai Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) IPSI Mimika menuturkan, kejuaraan akan diikuti 128 pesilat yang didukung 40 official sehingga total keseluruan 168 orang.
Sedangkan 128 pesilat terdiri dari 72 dewasa dan 50 orang pencak silat seni dari 30 sekolah tingkat SD, SMP dan SMA. Mereka merupakan utusan dari 11 perguruan yaitu, Merpati Putih, PSHT, Tapak Suci, Persinas ASAD, Pagar Nusa, IKSPI, PSHW, Sunan Gunung Jati, Cakar Macan, Macan Putih dan Perisai Butuuni
“Selama ini perguruan memang sudah aktif. Tahun 2018 kita juga buat kejuaraan. Tahun 2019 dan 2020 kita tidak buat karena Covid-19. Dan tahun 2021 ada atlet kita yang ikut PON XX. Tahun 2022 berhenti tidak ada kegiatan sekarang baru ada lagi,” papar Nana.
Hasil dari seleksi kejuaraan ini akan menjadi peserta Pra PON XXI untuk bertanding dengan atlet pencak silat dari beberapa kabupaten di Papua Tengah.
“Nanti satu peserta kita yang meraih emas PON XX dari kategori seni akan ikut juga di Pra PON XXI. Ini menjadi aset atlet Mimika,” katanya.
Sesuai agenda panitia, pada hari pertama kejuaraan akan dipertandingkan pesilat tingkat SD, SMP dan SMA.
“Harapan Ketua Umum IPSI Mimika supaya semua perguruan harus ikut, tidak boleh yang tidak ambil bagian. Dengan begitu hak mereka bisa terpenuhi,” tandasnya.
Atlet pencak silat yang akan mengikuti kejuaraan juga disyaratkan harus Orang Asli Papua (OAP) dan atlet kelahiran dan besar di Mimika dengan komposisi 30 persen untuk OAP.
Kejuaraan yang mendapat dukungan dari Pemkab Mimika, diyakini atlet yang keluar sebagai juara pada ivent Bupati Cup akan mampu bersaing dengan atlet asal Nabire untuk mengisi kuota PON XXI mendatang.
Meski demikian Nana belum mengetahui berapa kuota untuk PON Aceh-Sumut. Kuota tersebut baru diketahui setelah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) pada September nanti. (Redaksi)