TIMIKA, Koranpapua.id- Panitia HUT ke 78 RI tahun 2023 Kabupaten Mimika kini terus memantapkan berbagai persiapan. Salah satunya melatih formasi baris berbaris kepada 39 pelajar calon Pasukan Pengibar Bendera Merah Putih (Paskibra).
AKP Matheus Tanggu Ate, SH selaku Koordinator Pelatih Paskibra Mimika menjelaskan, 39 anggota Paskibra merupakan utusan dari beberapa sekolah di Timika. Diantaranya, SMA Tiga Raja, SMA Taruna, SMK Negeri 3 Kesehatan, SMA Negeri 6, SMA Shining Star, SMA Negeri 1.
Dijelaskan, proses seleksi sudah dimulai sejak tanggal 17 Juli, dan pada 20 Juli memulai pelaksanaan latihan awal di Halaman Graha Eme Neme. Namun karena dinilai kurang fokus pada materi, akhirnya lokasi latihan dipindahkan ke Mapolres Mimika, Mile 32.
Setelah satu minggu ditempa di Polres Mimika Mile 32 dalam membentuk langka dan kekompakan, latihan kembali lagi di Halaman Eme Neme Yauware selama tiga hari.
“Kita kembali latihan ke Eme Neme Yauware di tempat umum untuk melatih mental dan keberanian mereka,” kata Matheus kepada Koranpapua.id melalui sambungan telepon, Selasa 1 Agustus 2023.
Selepas dari Eme Neme Yauware, latihan dipindahkan ke Lapangan Pusat Pemerintahaan (PusPem), SP3. Latihan di depan para ASN di kantor PusPem bertujuan melatih mental mereka untuk membiasakan tampil di depan publik.
Selanjutnya pada 28 Juli, para anggota Paskibra mendapatkan pelatihan berdiri dalam waktu satu jam tanpa bergerak yang dipusatkan di Kuala Kencana. Setelah latihan dibawah tekanan dilanjutkan dengan berenang di Kuala Kencana.
Latihan di Lapangan PusPem akan terus berlangsung sampai dengan hari pelaksanaan 17 Agustus mendatang. Matheus memastikan secara mental dan fisik sudah selesai.
Sekarang tinggal latihan pemantapan serta komitmen bahwa, ini adalah tanggung jawab yang harus mereka laksanakan dalam istilah keprajuritan ‘hidup atau mati’.
Dikatakan, dalam seleksi awal terpilih 50 orang. Namun dalam perjalanan, latihan berkurang lima orang sehingga tersisa 45 orang. Dari 45 orang, enam orang juga mundur sehingga saat ini masih tersisa 39 orang.
“Semua yang mundur karena seleksi alam, ada yang tidak kuat mental, ada juga yang kurang disiplin,” papar Mateus.
Sesuai aturan yang dibutuhkan untuk tampil pada upacara kenaikan bendera 17 Agustus sebanyak 25 orang, terdiri dari pasukan delapan ada delapan orang, pasukan 17 ada 17 orang.
Sedangkan sisa 14 orang bertugas melaksanakan upacara penurunan bendera sore hari, yang ditambah dengan beberapa Paskibra yang tampil pagi hari.
Selama masa latihan calon Paskibra masih diberi kesempatan pulang ke rumah orangtuanya. Dengan jadwal latihan pagi 7.30 WIT berkumpul di Lapangan PusPem untuk latihan dan kembali ke rumah pukul 16.30 WIT.
“Calon Paskibra ini baru menjalani karantina pada 12 sampai 17 Agustus di Hotel Grand Tembaga,” papar Mateus.
Mantan Kasat Sabhara Polres Mimika ini memastikan 39 peserta Paskibra ini sudah siap tampil pada 17 Agustus, karena sesuai hasil keterangan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dari segi fisik, psikis dan kesehatan sudah memenuhi syarat.
Pada prinsipnya 39 orang, dari hasil latihan maupun seleksi alam sudah siap tampil tanpa diragukan lagi. Selama latihan peserta Paskibra mendapat dukungan dana dari Pemerintah Kabupaten Mimika.
Meskipun Matheus tidak menyebutkan berapa besar dananya namun dalam usulan itu untuk 35 orang.
“Dalam rencana kami kemarin, yang masuk 21 anak Amungme-Kamoro, sisanya lahir besar Timika. Namun ada yang mengundurkan diri paling banyak anak-anak kita dari Kamoro. Amungme tidak ada dan yang bertahan Kamoro lima orang, Biak, Sorong, Damal, Jayapura,” katanya.
Pelajar asal Kamoro menyatakan mundur dengan alasan fisik tidak kuat dan belum bisa menyesuaikan kedisiplinan yang ketat selama latihan. Namun ada lima orang dari Kamoro masih bertahan.
“Memang ada yang awal-awal bilang bapa saya mengundurkan diri. Tapi saya motivasi mereka, sekali maju tidak kenal mundur. Kami tidak ada gigi mundur yang ada hanya gigi maju,” katanya.
Tidak mengirim Peserta ke Pusat dan Provinsi
Perwira balok tiga ini mengakui ada permintaan dari Pusat dan Provinsi Papua Tengah, namun tidak bisa dipenuhi dikarena waktu latihan terlalu singkat.
“Seharusnya untuk Pusat dan provinsi perekrutan harus sudah dari April bukan dekat-dekat. Kalau dari April kami bisa latih kurang lebih setengah bulan sudah siapkan di Timika baru dibawa ke Nabire dan Pusat,” tambah Mateus.
Syarat untuk menjadi Paskibra provinsi tingginya minimal 175 cm dan latihan Peraturan Baris Berbaris dasar sudah bagus sebelum dikirim.
Selain alasan waktu permintaan terlalu dekat, juga bersamaan dengan latihan untuk Mimika. Kendala lainnya anggaran latihannya belum diakomodir oleh Pemkab Mimika.
“Kalau Pemkab tidak mempersiapkan dana awal untuk pembentukan dan latihan lalu mau ambil dana dari mana,” tanya Matheus.
Diberikan Serifikat dan Uang Transportasi
Pria asal Sumba, NTT ini menyampaikan Paskibra ini setelah purna tugas akan diberikan hak-haknya selain sertifikat ada uang transportasi.
Kepada peserta Paskibra, Matheus berharap perankan tanggung jawabmu dan lakukanlah apa yang sudah dilatih oleh pelatih.
Jadilah pahlawan pengisi kemerdekaan dengan cara melaksanakan kewajiban dengan sungguh-sungguh, sehingga Bendera Merah Putih berkibar sampai di puncak tanpa cela.
“Kami memohon dukungan doa dari masyarakat Kabupaten Mimika dan orangtua agar anak-anak Paskibra selalu mendapat suport supaya mereka tetap setia jalankan tugas dengan baik. (redaksi)