TIMIKA, Koranpapua.id– Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah memastikan segera menyalurkan makanan tambahan bergizi untuk anak sekolah di wilayah pesisir dan pedalaman pada awal Agustus 2023 mendatang.
Penyaluran makanan tambahan tidak saja untuk sekolah negeri, tetapi juga semua sekolah yang ada dibawah payung lima yayasan pendidikan yang ada di Mimika.
Kelima yayasan tersebut yaitu, Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK), Yayasan Pendidikan Kristen (YPK), Yayasan Pendidikan Advent, Yayasan Pendidikan Gereja-Gereja Injili (YPPGI) dan Yayasan Pendidikan Islam (Yapis).
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Dr Willem Naa, S.Pd. M.MT kepada Koranpapua.id, Sabtu 22 Juli mengatakan, makanan tambahan bergizi diberikan kepada semua peserta didik pada tingkatan pendidikan TK, SD dan SMP.
Willem berharap melalui program ini dapat memberikan dampak positif terhadap anak didik. Diantaranya, dapat memperbaiki asupan gizi, memperbaiki ketahanan fisik, memperbaiki prilaku bersih dan sehat termasuk kebiasaaan mengkonsumsi makanan dan meningkatkan kehadiran dan minat belajar.
“ Rencana penyaluran dan pemberlakuan yang sama untuk lima yayasan pendidikan merupakan hasil rapat bersama dengan para kepala sekolah pada 18 Juli lalu di Aula Sentra Pendidikan, “ ujar Willem.
Dikatakan, mulai sekarang penyaluran makanan tambahan berlaku adil untuk sekolah negeri maupun swasta, khususnya lima yayasan yang diakomodir dalam Undang-Undang Otsus.
Meski belum mengantongi data resmi berapa banyak peserta didik yang akan menerima makanan tambahan, namun Willem memperkirakan untuk sekolah pemerintah mencapai empat ribu lebih, sedangkan sekolah swasta baik yang ada di kota, pinggiran, pesisir maupun pegunungan sekitar tiga ribu murid.
Mantan Kepala Dinas Satpol PP Mimika ini menuturkan, keberadaan sekolah swasta di lima yayasan sudah lebih dahulu hadir mendidik masyarakat Papua sebelum ada sekolah pemerintah.
“ Orang Papua yang saat ini sudah hebat-hebat menjadi pejabat tersebar di mana-mana, karena berawal dari lima sekolah yayasan ini bukan sekolah negeri,” tandas Willem.
Dengan demikian pemerintah tetap berkomitmen mendukung keberlangsungan sekolah swasta. Apalagi saat ini ada sekitar 95 persen anak-anak Papua mengenyam pendidikan di lima sekolah yayasan.
Mengenai keluhan tempat tinggal khusus guru di pesisir dan pegunungan, Willem berjanji akan diakomodir pada tahun 2024. Dinas Pendidikan berencana membangun satu sampai empat unit rumah guru setiap kampung. Program pembangunan rumah guru sudah diusulkan tahun ini untuk direalisasikan tahun anggaran 2024. (redaksi)