TIMIKA, Koranpapua.id- Gereja Kemah Injil (Kingmi) Klasis Mimika di Tanah Papua menyelenggarakan Retret (camping) Pria Sejati. Kegiatan yang dikhususkan untuk para jemaat kaum pria dari gereja tersebut berlangsung di Hotel Grand Tembaga, Kamis 13 Juli 2023.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Biro Pelayanan Perkarya Klasis Mimika mengusung tema utama ‘Berubah untuk Menjadi Kuat’ (Roma 12 : 1-2) dan sub tema ‘Gereja dan Keluarga Kuat Dimulai dari Pria yang Kuat’.
Retret diawali dengan doa yang dipimpin Pdt Deky Pigome dan pesan firman Tuhan oleh Pdt. David Onawame. Dalam pesan firman Tuhan, Pdt. David Onawame menyampaikan apresiasinya dan memuji tema sinode yang diangkat dalam kegiatan retret.
“ Temanya sangat luar biasa. Kita berada dalam dunia perubahan hidup rohani. Kuat untuk rohani dan jasmani. Rohani tidak kuat maka jasmani rapuh. Tuhan Allah ciptakan manusia, membentuk manusia dari debu dan berikan roh menjadi luar biasa,” ujar Pdt David.
Pria menjadi kunci untuk mengendalikan dunia dengan sumber kekuatan dari Roh Allah untuk mengatur segala yang ada di dunia. Baik di pemerintahan, swasta, masyarakat, ekonomi semua dikendalikan oleh laki-laki. Dengan demikian pikiran kaum perempuan tidak akan lebih jauh dari laki-laki.
Kepada kaum pria Allah memberikan roh yang besar, karena perempuan diambil dari rusuk pria. Keunggulan roh yang diberikan Allah kepada para pria, adalah dari yang tidak ada dibuat ada.
Dokter Robi Kayame, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dalam sambutan menyampaikan pekerjaan Tuhan hari ini sungguh luar biasa. “Kalau kita sudah masuk dalam kegiatan semacam ini semua jabatan taruh di luar. Kita masuk di sini bertanggungjawab atas keluarga,” katanya.
Indonesia dengan penduduk yang cukup padat. Banyak kematian ibu dan anak di mana-mana. Indikator keberhasilan pembangunan terletak pada kesehatan ibu dan anak.
Angka kematian ibu tinggi dengan perbandingan 500 per 1000 perkelahiran. Begitupun kematian anak juga cukup tinggi. Selain masalah kematian, ada stunting, malaria dan kenakalan remaja.
Mengatasi pekerjaan besar ini tidak bisa dikerjakan oleh satu gereja, harus berkolaborasi. “Kesejahteraan itu dimulai dari bapak baru ibu dan anak-anak,” katanya.
Dikatakan, kegiatan semacam ini harus masuk di semua gereja. Dalam rangka menumbuhkan peran bapa dalam keluarga dari sisi fisik, karena istri dan anak-anak sangat penting.
Jangan terlalu sibuk dengan urusan organisasi dan lupa mengurus di rumah. Pria kuat rumah tangga kuat. “Kenyataan hari ini Mimika hancur-hancuran. Anak aibon banyak. Mama-mama sibuk tidak urus anak-anak,” tandasnya.
Terkait dengan hal ini, Roby Kayame berharap ada transformasi. Dirinya mendorong gereja menjadi mandiri.“Program ini banyak memulihkan gereja-gereja,” pesannya sambari mengajak seluruh peserta untuk mengikuti retret sampai selesai. Karena yang tidak sampai akhir kegiatan dianggap mengundurkan diri. (redaksi)