TIMIKA, Koranpapua.id– Pemerintah Kabupaten Mimika menyerahkan 32 ekor sapi kurban untuk umat Muslim yang akan merayakan Hari Raya Idul Adha yang jatuh tangga 29 Juni 2023.
Penyerahan secara simbolis oleh Pj. Bupati Mimika Valentinus S. Sumito di halaman Graha Eme Neme Yauware, Senin 25 Juni, diterima Asri Ajang, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Babussalam.
“Sebelum diberikan juga sudah dipastikan sapi-sapi ini sehat. Begitu dipotong sebelum dibagikan juga dicek lagi kelayakannya,”
Hadir mendampingi Pj Bupati, Asisten 3 Setda Mimika Hendritte Tandiyono, Plh Asisten 2 Petrus Lewa Koten, sejumlah anggota DPRD Mimika dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Bupati Valentinus dalam sambutan menjelaskan, sapi kurban disumbangkan kepada umat Muslim melalui lembaga paguyuban dan Ormas Islam. Sapi kurban tersebut sudah diperiksa kesehatannya oleh Dinas Peternakan.
Setelah Sholat Idul Adha, daging sapi yang sudah dipotong akan kembali diperiksa kondisi kesehatannya. Jika layak dikonsumsi baru dibagikan kepada yang berhak menerima.
“Jadi ini betul-betul dijaga kesehatannya. Sebelum diberikan juga sudah dipastikan sapi-sapi ini sehat. Begitu dipotong sebelum dibagikan juga dicek lagi kelayakannya,” pesan Bupati Valentinus yang disambut tepuk tangan meriah.
Dengan bantuan hewan kurban ini, dapat terus terjaga hubungan baik pemerintah dengan semua masyarakat Muslim di Mimika. Ia berharap daging sapi yang sudah dipotong dapat dibagikan secara merata dan tepat sasaran kepada kaum muslim di daerah ini.
Valentinus mengajak semua pihak bisa mengambil hikmah dan makna dalam peringatan Idul Adha, agar semua senantiasa menjadi hamba yang bertaqwa kepada Tuhan dengan penuh ikhlas.
Dalam kesempatan itu Valentinus menuturkan, penyerahan sapi kurban mengingatkan kembali diri sewaktu pertama kali bertugas tahun 1994 di Kecamatan Marros, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Pada saat bertugas disana, ia diberi tanggungjawab mengurus hewan kurban.
Menariknya pada saat itu ada program Inpres Desa Tertinggal (IDT). “Di kelompok kami ada yang memilih untuk penggemukan kambing, sapi dan pelihara ayam. Tapi pada saat selesai Idul Adha kita tanya ko tidak ada lagi hewan yang cari rumput. Masyarakat jawab ternaknya sudah dikurbankan semua,” kenangnya.
Pada penyerahan sapi kurban, Valen juga memperkenalkan dirinya sebagai Penjabat Bupati Mimika terhitung sejak dilantik tanggal 20 Juni 2023 oleh Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk. Ia dilantik menggantikan sementara Johannes Rettob yang saat ini masih bermasalah dengan hukum.
“Mohon maaf Plt Bupati Jhon Rettob sementara dalam masalah hukum dan terdaftar di Pengadilan Tipikor Jayapura. Mengacu Undang-undang Pemerintah Daerah No 23 Tahun 2014, berarti beliau harus diberhentikan sementara supaya fokus menyelesaikan masalahnya. Dan Kemendagri menunjuk saya sebagai Penjabat Bupati,” paparnya.
Valen menjelaskan jabatan definitifnya saat ini sebagai Direktur Penataan Daerah Otonomi Khusus dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah di Kemendagri.
“Kebetulan kemarin pada saat pembentukan Provinsi Papua Tengah, saya ditunjuk sebagai Pj. Sekda Papua Tengah. Dan karena salah satu bupati bermasalah dengan hukum, maka saya bergeser lepaskan Pj Sekda dan menjabat sebagai Pj Bupati Mimika,” tandasnya sembari menambahkan dirinya tidak merangkap jabatan.
Apabila kemarin -kemarin ada friksi terkait pemberhentian sementara Plt Bupati, namun kedepannya jika pengadilan memutuskan Jhon Rettob tidak bersalah akan dikembalikan menjabat sebagai Plt Bupati.
“Kita negara hukum harus patuh pada hukum. Masalahnya ada di Mimika tetapi Kemendagri menerima tekanan demonya di Jakarta. Ketika kasus Plt Bupati terdaftar sebagai terdakwa di pengadilan kami juga yang terima demonya di Jakarta. Kenapa kepala daerah yang sudah dinyatakan bersalah masih menjalankan tugasnya,” tambah Valentinus.
Sebelum memberhentikan sementara, Mendagri kesulitan untuk mencari figure pengganti. Pj Gubernur sudah mengusulkan tiga nama putra daerah. Begitu diseleksi dianggap tidak memenuhi syarat. Setelah melalui pertimbangan akhirnya Mendagri menunjuk dirinya sebagai Penjabat Bupati Mimika.
Diakhir sambutannya, Valentinus sempat memperkenalkan dirinya. Disampaikan ayahnya berasal dari Jawa dan ibunya dari Makassar. Valentinus lahir besar di Makassar. Penempatan kerja pertama di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, kemudian pindah ke Toraja dan selanjutnya ke Kemendagri hingga saat ini.
“Kalau saya dipilih di Makassar pasti mereka tolak. Karena bapa Jogja. Begitu saya dipilih di Jogja pasti mereka tolak, karena tidak ada orang Jogja kasar seperti saya. Jadi saya harus ambil jalan tengah, menerima saya sebagai orang Indonesia,” paparnya disambut dengan tepuk tangan meriah. (redaksi)