Timika – Puluhan tenaga kesehatan di Timika diberi penyegaran Sistem Kewaspadaan Dini Respon (SKDR) dan Survailans Pencatatan Pelaporan Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
Kegiatan yang digagas Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika, Papua Tengah, Jumat 9 Juni 2023 diikuti oleh utusan 26 puskesmas, klinik dan empat rumah sakit yakni, RSUD, RSMM, Kasih Herlina dan RS PTFI. Khusus untuk klinik lebih diutamakan yang banyak menerima pasien.
Marsel Mameyau, Sekretaris Dinkes ketika membuka kegiatan yang berlangsung di Hotel Grand Tembaga mengajak semua tenaga kesehatan untuk mengikuti penyegaran dengan serius, meski materi yang didapat sudah pernah dikerjakan di tempat kerja masing-masing.
Petugas kesehatan dapat mencermati setiap pasien yang berkunjung ke puskesmas, klinik maupun rumah sakit, apakah ada pasien yang memiliki gejala penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.
Perubahan cuaca di Timika yang terjadi setiap saat, dapat berdampak terhadap gangguan kesehatan masyarakat. Karenanya kepada para tenaga kesehatan segera merespon cepat, dengan melaporkan perkembangan kasus kesehatan ke Dinkes dalam waktu 1×24 jam.
Kamaludin, Kepala Seksi Penyakit Menular (PM) Bidang Pengendalian Penyakit Menular (P2M) mengatakan, melalui kegiatan penyegaran ini bertujuan untuk merefres kembali terkait laporan kasus-kasus yang berpotensi wabah dalam waktu 1×24 jam.
Laporan yang disampaikan setiap minggu seputar bagaimana penyelidikan epidiomologi untuk kasus-kasus yang dapat dicegah dengan imunisasi supaya tidak menyebar. Diantaranya campak, dirteri, polio, tetanus.
Petugas kesehatan dapat mencermati setiap pasien yang berkunjung ke puskesmas, klinik maupun rumah sakit, apakah ada pasien yang memiliki gejala penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.
“Kalau ada gejala itu sebaiknya segera diambil sampelnya untuk memastikan kebenaran penyakitnya. Apakah campak, difteri atau penyakit lainnya. Hasilnya harus dilaporkan kurang dari 1×24 jam,” jelasnya.
Apabila hasil sampelnya menemukan pasien terkena campak, petugas akan turun survei ke keluarga dan lingkungan tempat tinggal pasien. Ini bertujuan agar penanganan lebih cepat untuk menghindari Kejadian Luar Biasa (KLB).
Menurutnya, campak merupakan salah satu penyakit menular yang bisa dicegah dengan imunisasi. Untuk di Mimika saat ini kasus campak menurun dan dalam beberapa waktu terakhir belum ditemukan kasus baru.
Penyebab terjadinya campak pada anak-anak,l dikarenakan belum mendapat imunisasi yang lengkap. Ini dikarenakan pandemi Covid-19 selama dua tahun lebih, membuat orangtua takut membawa anak untuk diimunisasi.
Namun untuk mencegahnya sudah diberikan imunisasi tambahan bagi bayi, balita dan anak sampai usia 12 tahun. (redaksi)