TIMIKA, Koranpapua.id- Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tersisa 24 hari lagi atau tepatnya tanggal 14 Februari 2024.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) gencar melakukan sosialisasi kepada berbagai pihak, agar pelaksanaan Pemilu bisa berlangsung aman dan sukses.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan instansi yang dikomandani Yan Selamat Purba itu yakni sosialisasi persiapan tahapan Pemilu 2024 kepada 18 kepala distrik.
Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Timika, Sabtu 20 Januari 2024, yang juga dihadiri 18 sekretaris distrik dibuka oleh Yakobus Karet, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik menggantikan Bupati Mimika Eltinus Omaleng.
Bupati dalam sambutan menegaskan, Pemilu merupakan suatu proses dalam rangka memilih pemimpin secara nasional.
Untuk itu, diperlukan sinegritas yang baik dari semua pemangku kepentingan dengan masing-masing memiliki tanggung jawab agar pelaksanaan Pemilu dapat berjalan tertib aman dan lancar.
Eltinus juga menyampaikan perlunya antisipasi terhadap kondisi-kondisi yang dapat mengganggu jalannya Pemilu. Karenanya dibutuhkan dukungan dari semua elemen baik dari pemerintah daerah, KPU, Bawaslu, petugas keamanan maupun masyarakat.
Menurutnya, sosialisasi yang dilaksanakan Kesbangpol bertujuan untuk menyiapkan mental masyarakat menghadapi Pemilu.
Mengingat sudah menjadi rahasia umum bahwa yang menodai Pemilu adalah isu money politik.
“Saya berharap masyarakat potensial pemilih untuk tidak melihat calon dari sisi agama, maupun personal kontestan,”ujarnya.
Hakikat Pemilu adalah ruang semua masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu, karena rakyat memberikan suara untuk figur yang akan mengelola bangsa.
Hasil pekerjaan dalam Pemilu sangat menentukan arah kebijakan bangsa, dengan harapan semua orang menyampaikan pesan sosialisasi ini kepada masyarakat agar memilih dengan pertimbangan rasional.
Serta menjaga stabilitas keamanan demi kenyamanan di lingkungan masyarakat. “Partisipasi masyarakat dalam Pemilu yang merupakan sarana kedaulatan rakyat tidak bisa dimaknai hanya sebatas pada proses pemungutan suara di TPS,”tandasnya.
Masyarakat perlu memandang Pemilu sebagai gerbang awal kebijakan-kebijakan dalam pengelolaan negara yang akan berpengaruh terhadap kehidupan, maka sepatutnya masyarakat berpartisipasi dalam proses-proses Pemilu.
Partisipasi pemilih dalam Pemilu adalah tanggung jawab bersama antara penyelenggara Pemilu, pemerintah, partai politik dan segenap warga negara.
Untuk itu partisipasi tidak bisa dibebankan pada salah satu pihak, melainkan semua harus bersatu padu membangun strategi sesuai kapasitas masing-masing.
Sementara itu Kasat Intelkan Polres Mimika AKP Budi Santoso dalam materinya meminta kepada seluruh kepala distrik dan sekretaris di 18 distrik hilangkan isu boikot Pemilu.
Karena ini pesta demokrasi yang harus dirayakan dengan penuh suka cita. Ia juga menyampaikan saat ini situasi keamanan masih terkendali dengan baik.
Untuk itu, ia mengajak semua harus turut serta menjaga keamanan.
Dalam Pemilu serentak tahun ini, pemilihan tidak lagi menggunakan undangan tetapi dengan KTP elektronik.
Aturan ini untuk Kabupaten Mimika masih menjadi kendala di lapangan, karena masih ada warga yang belum memiliki KTP elektroknik. (Redaksi)