TIMIKA, Koranpapua.id- Jajaran PT Honay Ajkwa Lorentz (HAL) bersama PT Tambang Mineral Papua (TMP) sukses menyelenggarakan Groundbreaking Capex Site dan upacara adat bakar batu, Sabtu 18 Januari 2025.
Acara groundbreaking Capex Site ini berlangsung di Mile 32 Mayon tepatnya di Tempat Rekreasi Mandi-mandi Kali Waga-waga Jalan Trans Nabire.
Proses pembangunan pabrik semen dan keramik ini diawali dengan pengguntingan pita oleh Irjen Pol Bambang Rudi Pratiknyo, Senior Auditor dan Konsultan Hukum Kepolisian Negara RI mewakili Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Hadir mendampingi Bambang Rudi Pratiknyo, Fenty Ajkwa Widiyawati, Direktur Utama PT Honya AJkwa Lorents, Hamdani, General Manager PT Honay Ajkwa Lorents.
Hadir juga Muhammad Irsal Arfan, Kepala Government Relationship PT Honay Ajkwa Lorents, Panius Kogoya, Komisaris Utama PT Honay Ajkwa Lorents dan Melfi Dwi Andayani, Kepala Cabang PT Honay Ajkwa Lorents.
Lainnya Yance Yohanis Boyau, Kepala Suku Kamoro, perwakilan TNI-Polri, Alex Tsenawatme, Tokoh Pemuda Suku Amungme.
Panius Kogoya, selaku Komisaris Utama PT HAL dalam sambutan meminta masyarakat tujuh suku untuk memberikan dukungan terhadap pembangunan pabrik semen dan keramik.
Ini bertujuan agar operasional perusahaan dapat berjalan lancar untuk memberikan manfaat bagi masyarakat Papua.
Ia menegaskan hadirnya pabrik semen dan keramik ini mampu memberikan dampak positif.
Selain menyerap 80 persen tenaga kerja Orang Asli Papua (OAP), juga memberikan manfaat Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemerintah Kabupaten Mimika dan Provinsi Papua Tengah.
Kehadiran perusahaan ini juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mengurangi angka pengangguran yang saat ini jumlahnya mencapai ribuan orang.
Sementara Alex Tsenawatme, mewakili tokoh muda Suku Amungme menyambut baik atas dibangunnya pabrik semen dan keramik ini.
“Saya sebagai tokoh muda Amungme sangat mendukung penuh atas dibukanya pabrik semen dan keramik berbahan tailing sisa hasil pengolahan PT Freeport di Timika, Kabupaten Mimika,” katanya.
Mantan Anggota DPRD Mimika periode 2019-2024 ini juga mengapresiasi kepada kedua perusahaan yang sudah berani berupaya membuka pabrik ini, sehingga berdampak positif terhadap penyerapan lapangan kerja, khusus OAP.
Perusahaan ini sangat bermanfaat tidak saja untuk saat ini, tetapi untuk masa depan generasi Papua mendatang.
“Selama ini saya menerima aspirasi banyak yang datang demo di Kantor DPRD tuntut lapangan pekerjaan. Tapi hari ini harapan itu terwujud dan menjadi kesempatan kerja bagi anak-anak kita,” katanya.
Dukungan yang sama juga disampaikan oleh Yance Yohanis Boyau, Kepala Suku Kamoro.
Yance merasa bangga dengan kehadiran dua perusahaan yang membangun pabrik semen dan keramik di Mimika.
Ia mengungkapkan pada perjuangan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua Tengah, dirinya bersama masyarakat Kamoro membentang Bendera Merah Putih sepanjang 300 meter sebagai bentuk dukungan atas perjuangan pemekaran.
Karena dengan DOB berdampak pada pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. “Hari ini terbukti, dua perusahaan buka pabrik semen dan keramik di Mimika,” pungkasnya.
Yance mengenang kembali pada tahun 1973 dimana mediang Presiden RI Suharto datang di Timika untuk meresmikan Bandara Mozes Kilangin yang dibangun PT Freeport Indonesia.
“Pada saat itu saya berpikir kapan Mimika ini terbuka oleh pembangunan. Namun pada hari ini, oleh dua perusahaan hadir membuka pabrik semen dan keramik,” tandasnya.
Kehadiran industri ini akan berdampak terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Suku Kamoro, Amungme dan lima suku kekerabatan, termasuk masyarakat Nusantara yang lahir dan besar di Timika.
Yance sangat berharap kehadiran perusahaan ini mampu menyerap tenaga kerja lokal OAP dari tujuh suku yang selama ini menjadi pengangguran, karena terbatasnya lapangan kerja di daerah ini.
“Saya mendoakan selama pembangunan dan beroperasinya perusahaan ini tidak mengalami hambatan apapun. Kepala Suku Kamoro siap menghadapi hambatan itu bersama perusahaan,” janjinya.
Irjen Bambang dalam sambutan mengungkapkan, membangun untuk kesejahteraan masyarakat mulai dari Aceh hingga Papua, tidak bisa sendiri-sendiri.
Semuanya harus jalan bersama-sama agar proses pembangunan semua lini dapat tercapai.
Bambang menyampaikan Kapolri sangat mendukung atas dibangunnya Capex Site di Kabupaten Mimika, Papua Tengah yang kini sedang mulai dikerjakan.
Ia juga menyarankan dalam membangun antar daerah dan pusat harus mensinkronkan kembali garis-garis kebijakan, sesuai aturan yang sudah ada supaya mewujudkan kemajuan negara yang dicintai.
Kapolri sangat berharap dengan hadirnya pabrik ini mampu meningkatkan potensi pembangunan di wilayah Papua Tengah dan Papua secara umum.
Menjadi daerah yang bisa membawa kesejahteraan, keadilan dalam pembangunan Nasional, sehingga rakyat bisa maju bersama menuju Indonesia emas tahun 2045. (Redaksi)