TIMIKA, Koranpapua.id- Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, bekerja sama dengan RSUD Mimika akan menggelar aksi sosial donor darah pada 20–21 November 2025.
Kegiatan kemanusiaan ini rencananya berlangsung di area parkir RSUD Mimika, dengan dukungan penuh dari tim Unit Transfusi Darah (UTD).
Luky Mahakena, S.Sos, Ketua FKDM Mimika, menjelaskan bahwa kegiatan ini berangkat dari kepedulian FKDM terhadap ketersediaan darah di Mimika yang sering mengalami kekurangan.
Menurutnya, kebutuhan darah adalah hal yang tidak dapat ditunda karena berkaitan langsung dengan nyawa pasien.
“Stok darah sangat dibutuhkan oleh pasien-pasien di RS (rumah sakit), baik RSUD, Charitas maupun rumah sakit lainnya. Di sinilah FKDM tergerak menjadi jembatan antara masyarakat dan pasien yang membutuhkan,” ujar Luky.
Ia menegaskan bahwa donor darah adalah bentuk kasih yang sederhana namun sangat berdampak.
“Satu kantong darah bisa menyelamatkan tiga nyawa. Bayangkan, dengan satu tindakan kecil, kita bisa menjadi bagian dari cerita seseorang yang selamat dan kembali pulang ke rumah,” tuturnya.
Luky menambahkan, FKDM tidak bermaksud mengambil alih peran lembaga kesehatan, melainkan hadir sebagai penggerak, penyemangat, dan pengajak masyarakat untuk terlibat dalam aksi kemanusiaan tersebut.
Karena itu, ia mengajak seluruh warga Mimika—mulai dari paguyuban, kerukunan, lembaga pemerintah, TNI–Polri, organisasi masyarakat, hingga masyarakat umum, untuk turut hadir dan berbagi kasih pada Kamis dan Jumat mendatang.
“Kebaikan tidak memandang latar belakang. Darah kita, apa pun golongannya, adalah hadiah berharga bagi mereka yang sedang berjuang di rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta,” kata Luky.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda sosial, tetapi wujud solidaritas kemanusiaan yang memperkuat rasa persaudaraan di Mimika.
“Darah tidak pernah menjadi barang jual beli. Yang ada adalah kerelaan masyarakat untuk berbagi kasih, membantu sesama yang sedang membutuhkan,” tambahnya.
FKDM Mimika menargetkan 500 pendonor dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini.
Dengan penuh harap, Luky menutup ajakannya “Mari datang pada 20 dan 21 November. Mari hadir bukan hanya untuk mendonorkan darah, tetapi untuk menyelamatkan harapan dan kehidupan seseorang.” (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru










