TIMIKA, Koranpapua.id- Kondisi jalan di Perumahan Timika Indah 2, Kelurahan Perintis, Distrik Mimika Baru, sangat memprihatinkan.
Jalan lingkungan yang belum diaspal, kini rusak parah dan digenangi air. Kondisi ini selain mengganggu aktivitas warga, juga dikuatirkan munculnya jentik-jentik nyamuk penyebab malaria.
Warga yang mendiami wilayah itu mengeluhkan keadaan itu, karena sudah berlangsung lama tanpa ada perhatian dan perbaikan oleh pemerintah.
“Kondisi jalan yang berlubang dan tidak beraspal. saat hujan turun, air menggenang dan sulit surut karena tidak adanya saluran pembuangan yang memadai,” ujar salah satu warga kepada koranpapua.id, Senin 10 November 2025.
Terkait dengan kondisi ini, warga meminta perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar dapat melakukan perbaikan jalan tersebut.
Dinas PUPR diminta segera turun ke lapangan untuk meninjau langsung kondisi tersebut, sehingga dapat memasukkannya dalam program perbaikan infrastruktur tahun 2026
“Kami ini warga RT 004/RW 000 Perumahan Timika Indah 2 sudah terbentuk bahkan sebelum Kabupaten Mimika berdiri. Jadi kami juga berhak untuk mendapatkan perhatian pemerintah,” tegas warga lainnya.
Menurut mereka, semua rumah yang ada dalam kompleks Perumahan Timika Indah 2 saat ini sudah milik warga, dan tidak ada lagi kaitannya dengan PT Freeport Indonesia (PTFI).
“Tapi pemerintah masih beralasan kompleks ini milik Freeport, sehingga tidak ditangani,” tandasnya.
Warga berharap Pemkab Mimika dapat memberikan perhatian yang sama seperti di kawasan Perumahan Timika Indah 1, yang jalannya sudah diaspal dan drainasenya diperbaiki.
“Kompleks-komplek perumahan lain muncul belakangan tapi jalan dan salurannya sangat rapi dikerjakan pemerintah. Kami berharap kompleks Perumahan Timika Indah 2 juga mendapatkan perhatian yang sama,” pintanya.
“Kami mohon agar pemerintah segera memperbaiki saluran air dan mengaspal jalan di kompleks ini. Kami juga warga Mimika, dan sudah sepantasnya mendapatkan hak yang sama dalam pelayanan infrastruktur,” tambahnya.
Dikatakan, selain jalan berlubang, warga juga mengkhawatirkan dampak kesehatan dari genangan air yang menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk malaria.
“Kalau hujan dua hari saja, air tergenang lama sekali, banyak jentik-jentik nyamuk. Ini berbahaya, apalagi untuk anak-anak,” keluh warga lainnya. (Redaksi)










