TIMIKA, Koranpapua.id– Polsek Kawasan Pelabuhan Pomako bersama Dinas Kesehatan Mimika melalui Puskesmas Mapurujaya melakukan penelusuran terhadap pelaku pembuangan limbah medis di kawasan Pelabuhan Pomako, Timika.
Penelusuran diawali dengan pengecekan lapangan menyusul beredarnya video yang menunjukkan limbah medis berserakan di kawasan itu.
Seperti diketahui, video berdurasi 59 detik memperlihatkan limbah Alat Kesehatan (Alkes) yang masih bercampur darah dibuang berserakan di belakang Kantor Pos Syahbandar Pelabuhan Pomako.
Konten itu dibagikan oleh salah satu akun tiktok dan menjadi viral di media sosial yang memicu kekhawatiran publik terhadap pengelolaan limbah medis di Mimika.
Iptu Frits Nanlohy, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Pomako menjelaskan bahwa limbah tersebut berasal dari dalam kontainer milik PT. Mitra Hijau Asia.
Namun, kontainer tersebut diduga dibobol oleh sekelompok anak-anak yang mencari besi tua.
“Ada anak-anak kecil yang mencari besi tua. Mereka membongkar satu kontainer dengan merusak gemboknya, dan ternyata isinya limbah medis. Sampah itu lalu berserakan di sekitar kontainer,” ujar Iptu Nanlohy saat dikonfirmasi, Kamis 7 Agustus 2025.
Menanggapi kejadian ini, tim gabungan dari Polsek Pomako, Puskesmas Mapurujaya, dan PT. Mitra Hijau Asia (MHA) segera turun ke lokasi untuk melakukan pembersihan dan memindahkan limbah ke tempat yang lebih aman.
Diketahui, Kabupaten Mimika hingga saat ini belum memiliki fasilitas pengolahan limbah medis. Karena itu, seluruh limbah medis dikirim ke Makassar menggunakan kontainer laut.
Pengiriman dilakukan oleh PT. Mitra Hijau Asia yang menjalin kerjasama melalui MoU dengan Dinas Kesehatan Mimika.
Iptu Frits menambahkan bahwa, PT. Mitra Hijau Asia menyatakan bahwa limbah telah dikemas sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan disegel di dalam kontainer.
Namun, mereka baru mengetahui segel kontainer rusak setelah video viral beredar pada malam 5 Agustus 2025.
“Menurut perusahaan, barang yang hilang diduga berupa satu karung berisi masker, selang infus, dan alat cuci darah,” katanya. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru