TIMIKA, Koranpapua.id- Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat- Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim bertanggung jawab atas insiden gugurnya satu anggota TNI di wilayah SP13, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Minggu, 13 Juli 2025.
Melalui siaran pers yang diterima koranpapua.id pada Senin, 14 Juli 2025, juru bicara TPNPB Sebby Sambom menyatakan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari perintah Panglima Tinggi TPNPB, Goliath Tabuni, yang berada di wilayah Puncak Ilaga.
“Satu aparat militer Indonesia yang tewas di Timika merupakan tanggung jawab penuh kami, TPNPB,” tulis Sebby dalam pernyataannya.
Ia menambahkan, seluruh pasukan TPNPB yang tergabung dalam Kodap XVIII Puncak Ilaga telah diperintahkan untuk melancarkan operasi di wilayah Timika dan Puncak Ilaga, dengan target utama aparat keamanan Indonesia.
TPNPB juga mengimbau masyarakat sipil di sekitar wilayah operasi untuk menghentikan aktivitas sementara, guna menghindari jatuhnya korban dari kalangan warga.
“Kami menyerukan kepada seluruh warga sipil untuk tidak melakukan aktivitas di area operasi TPNPB demi keselamatan bersama,” ujarnya.
Polisi: Jangan Langsung Percaya Klaim TPNPB
Menanggapi pernyataan tersebut, AKBP Billyandha Hildario Budiman, Kapolres Mimika mengimbau masyarakat untuk tidak langsung mempercayai klaim yang beredar.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya bersama TNI masih melakukan penyelidikan untuk memastikan siapa pelaku sebenarnya.
“Kami sudah melakukan olah TKP kemarin sore bersama unsur TNI, dan saat ini masih melakukan koordinasi,” ujar Kapolres saat dikonfirmasi wartawan, pagi ini.
Ia menambahkan, kronologi lengkap kejadian masih dalam pendalaman dan akan disampaikan oleh pihak batalyon terkait.
“Kami minta masyarakat tidak langsung percaya. Bisa saja itu hoaks. Kami masih dalami, apakah ini murni tindak pidana atau benar berasal dari kelompok bersenjata,” tegasnya. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru









