Oleh: Gabriel Zezo, Wakil Ketua III Flobamora Mimika
ISTILAH Flobamora adalah akronim dari empat pulau besar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu Flores, Sumba, Timor, dan Alor.
Kata ini pertama kali dipopulerkan pada tahun 1992 oleh Gubernur NTT saat itu, dr. Ben Mboi, sebagai bentuk ajakan kepada seluruh masyarakat NTT untuk bersatu dalam keberagaman budaya, bahasa, dan adat istiadat.
Gagasan Flobamora kemudian berkembang, tidak hanya sebagai identitas budaya, tetapi menjadi lambang persaudaraan, solidaritas, dan kekuatan sosial bagi warga NTT, terutama yang merantau ke luar daerah.
Flobamora sebagai Organisasi Persatuan
Penggunaan nama Flobamora secara formal dalam organisasi perantau dimulai sejak tahun 1985, dengan terbentuknya Ikatan Keluarga Besar (IKB) Flobamora Bali.
Organisasi ini menjadi salah satu pelopor yang menyatukan warga NTT di perantauan dalam satu wadah persaudaraan.
Awalnya dikenal sebagai “Flobamor”, nama itu kemudian diperbarui menjadi Flobamora dengan memasukkan Alor sebagai bagian penting dari identitas bersama.
Seiring berjalannya waktu, organisasi serupa muncul di banyak provinsi di Indonesia, termasuk di Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Sumatra, dengan semangat yang sama: menjaga nilai-nilai luhur NTT di tanah rantau dan mempererat ikatan sesama perantau.
Flobamora Menjangkau Dunia
Flobamora kini tidak hanya hidup di Indonesia, tetapi juga telah menembus batas negara, hadir dalam bentuk komunitas diaspora NTT di berbagai belahan dunia. Di antaranya:
Inggris: Komunitas diaspora NTT membentuk grup budaya Flobamora, yang aktif memperkenalkan tarian dan adat NTT di London dan sekitarnya.
Italia: Diaspora Katolik Indonesia di Italia mengadakan konser amal “baNTTu Flobamora” untuk membantu warga NTT, menunjukkan solidaritas global.
Australia: Flobamora Indonesia menjadi wadah perantau NTT di Australia dalam menyuarakan persatuan dan mempromosikan budaya NTT di tanah asing.
Puncaknya, Flobamora Indonesia dideklarasikan pada 30 Januari 2022 di Denpasar, Bali, sebagai organisasi induk yang mempersatukan Flobamora dari seluruh provinsi dan negara, menjadi jembatan antara kampung halaman dan perantauan.
Salam semangat untuk warga Flobamora di Kabupaten Mimika, Papua Tengah
Kepada seluruh saudara dan saudari Flobamora di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, kalian adalah duta budaya dan semangat NTT di tanah emas Papua.
Jauh dari kampung halaman, namun dekat di hati, kita tetap bersaudara.
Warga Flobamora di Mimika bukan hanya perantau, tapi penyala semangat, menjaga adat, membangun daerah, dan mengangkat martabat orang NTT di tanah perantauan.
Jangan pernah lupa, di mana pun kaki berpijak, tanah Flobamora tetap mengalir dalam darah. Kita satu dalam semboyan: “Flobamora, Sa Pu Rumah Besar.”
Bersatulah, berjaya, dan teruslah memberi warna positif bagi Mimika dan Papua Tengah. Flobamora bukan sekadar nama, tapi roh persaudaraan yang tak pernah padam. (Redaksi)