TIMIKA, Koranpapua.id- Warih Wibowo, Sales Area Manager Retail Papua Tengah PT Pertamina Patra Niaga memastikan tiga jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual di Timika adalah asli bukan oplosan.
Ia memberikan jaminan kepada konsumen di Timika, Kabupaten Mimika untuk tidak perlu kuatir menggunakan BBM jenis Pertalite, Pertamax dan Dexlite.
Terkait hal ini disampaikan Warih kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Mimika yang melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di SPBU Nawaripi, Kamis 6 Maret 2025.
Menepis isu BBM oplosan yang belakangan ramai ini diperbincangkan, di hadapan TPID, Warih meminta petugas SPBU Nawaripi melakukan pengecekan sampel.
Dalam pengecekan itu terlihat warna BBM sesuai ketentuan yakni, Pertamax berwarna biru terang jernih yang berasal dari supply point di terminal BBM.
Berdasarkan pengecekan density/berat jenis juga sesuai standar yang ditetapkan Dirjen Migas.
Ia mengakui sebelumnya bersama Disperindag Mimika telah melakukan pengecekan takaran mesin dispenser dan hasilnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Metrologi legal.
Disampaikan juga bahwa, untuk penjualan BBM tetap mengikuti arahan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS).
Perintah tersebut sebagai area pelayanan wajib melaksanakan sampai ke tingkat bawah.
Warih mengingatkan dalam situasi yang terjadi saat ini masyarakat sebagai konsumen jangan kuatir karena kuota BBM tercukupi.
Pertamina menjamin BBM yang disediakan untuk konsumen kualitasnya baik. “Karena BBM dari kilang tiba di Depot, terminal transit di Wayame kualitas warnanya sudah melewati tahapan pengecekan,” jelasnya.
Ia menyampaikan tanggal 27-28 Februari 2025 lalu, bersama Petrus Pali Ambaa, Kepala Disperindag Mimika sudah melakukan pengecekan kualitas warnanya.
Pertamina kata Warih, selalu bersedia jika pihak terkait ingin menguji sample BBM. Karena sesuai perintah Pemerintah Pusat informasi pelayanan BBM harus disampaikan secara rutin kepada Pemerintah Daerah (Pemda).
“Pemerintah dan masyarakat percaya Pertamina, jangan mudah percaya isu yang berkembang. Kami persilakan siapapun boleh menilai. Bukan kami membela diri, tapi semua bekerja dengan hati,” pungkasnya. (Redaksi)