TIMIKA, Koranpapua.id- Warga Kelurahan Kebun Sirih Kompeks Dagama, Timika sempat dihebohkan dengan ditemukan seorang pria yang meninggal dunia di wilayah itu, Senin pagi 28 Oktober 2024.
Anggota Polsek Mimika Baru yang mengetahui adanya informasi itu langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Setelah dilakukan pendalaman, diketahui korban meninggal dunia berinisial AU berusia 19 tahun.
Ketika polisi sampai di TKP, terlihat seorang pria tergeletak tidak berdaya dan telah dikerumuni warga sekitar.
Polisi kemudian langsung mengevakuasi korban ke RSUD Mimika.
Apa yang menjadi penyebab korban tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya. Berikut pernyataan AKP J Limbong, S.H, Kapolsek Mimika Baru.
Sampai berita ini diturunkan, penyebab dan motif terhadap kasus ini belum bisa bisa dipastikan.
Polisi masih terus melakukan pendalaman untuk mengumpulkan informasi di lapangan.
“Penyebab kematian korban masih belum diketahui, kami juga masih lakukan pendalaman di lapangan,” ujar Limbong.
Meski belum mengetahui penyebab kematian korban, namun Limbong juga menyampaikan, polisi juga mendapatkan laporan terdapat satu korban lainnya yang saat ini sedang dirawat di RSUD Mimika.
Pria yang menderita luka pada dada kiri, rusuk sebelah kiri dan luka di kepala itu, diketahui berinisial IM berusia 20 tahun.
“Luka-luka di tubuh korban diduga akibat terkena benda tajam,” ujar Limbong.
Dugaan sementara antara korban tewas AU dan korban luka IM ada kaitannya.
Limbong menyebut, berdasarkan hasil sementara penanganan medis diketahui AU yang telah meninggal di TKP, ditemukan ada dua luka akibat benda tajam pada punggung bagian bawah.
Dalam kasus ini polisi menduga sebelum kejadian korban AU dan IM bersama rekan lainnya mengkonsumsi minuman beralkohol dan mengikuti acara di seputaran TKP yang berujung saling cek-cok.
Meski demikian, polisi masih melakukan penyelidikan dan pendalaman di lapangan guna proses penyidikan.
“Saat ini kami lakukan upaya pendalaman dan penyelidikan di lapangan sebagai dasar untuk dilakukan proses penyidikan lebih lanjut” ujar Limbong (Redaksi)