TIMIKA, Koranpapua.id- Hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah untuk sementara terabaikan.
Penutupan sementara pelayanan kesehatan di Puskesmas Alama sudah terjadi pasca peristiwa pembunuhan terhadap Mr. Glen Malcolm, pilot helikopter dan penyanderaan tenaga kesehatan, Senin 5 Agustus 2024 lalu.
Terkait dengan terhentinya pelayanan kesehatan di wilayah itu mendorong Frits B. Ramandey, Ketua Komnas HAM RI Perwakilan Papua, angkat bicara.
Kepada awak media di Timika, Rabu 14 Agustus 2024, Frits mempertanyakan sikap Pemerintah Kabupaten Mimika terkait dengan kondisi ini.
Ia meminta kepada pimpinan daerah dapat mencari solusi yang tepat agar pelayanan kesehatan di Alama pasca pembunuhan pilot asal Selandia Baru bisa kembali dibuka.
Dikatakan, Pemkab Mimika harus memastikan nasib para tenaga kesehatan dan guru agar dapat melaksanakan tugas dengan aman di Alama.
“Nasib mereka jangan diabaikan, begitu juga dengan layanan ke masyarakat. Jangan-jangan kantor distrik juga tidak aktif di sana,” tanya Frits.
Dikatakan berdasarkan pantauan Komnas HAM, dalam sehari Puskesmas Alama rata-rata sekitar 50 warga yang datang berobat.
Karena itu pasca peristiwa penyanderaan dan pembunuhan pilot, tenaga medis termasuk guru harus dipulihkan.
First menyarankan, John Rettob, Plt Bupati Mimika segera berkoordinasi dengan Kapolres Mimika untuk mendatangkan psikolog dalam rangka trauma healing bagi tenaga kesehatan yang telah dievakuasi ke Timika.
“Kita sekarang pertanyaan apa tindaklanjutnya. Bupati harus ambil langkah cepat, dan harus jadi pihak terdepan jangan sepenuhnya diserahkan ke aparat keamanan,” tegas Frits.
Disampaikan pada level gubernur bahkan pemerintah pusat telah memberi perhatian atas kejadian ini.
Seharusnya level kabupaten harus bergerak lebih cepat, karena terkait dengan kewajiban pemerintah untuk memberikan pelayanan publik.
Seperti yang pernah diberitakan media ini sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika akhirnya memutuskan untuk menutup sementara operasional Puskesmas di Distrik Alama.
Dengan penutupan itu, maka untuk sementara tidak ada pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang ada di wilayah distrik tersebut.
Reynold Ubra, Kepala Dinas Kesehatan Mimika mengatakan, untuk pelayanan terhadap masyarakat di Alama, Dinas Kesehatan akan melakukan pertemuan lintas sektor yang juga dihadiri tokoh-tokoh masyarakat di wilayah pegunungan.
“Sementara tidak ada pelayanan di atas. Kami memikirkan ada orang tua, Balita dan ibu-ibu, jadi kami akan lakukan rapat lintas sektor, karena kami juga tidak mau masyarakat tidak terlayani,” ungkap Reynold.
Reynold menambahkan, Dinas Kesehatan akan berkonsultasi dengan bupati guna meminta arahan, sebelum tenaga medis dikembalikan bertugas di Distrik Alama.
Reynol menegaskan pelayanan di wilayah itu tetap dilakukan sebagai bagian dari pelayanan negara kepada masyarakat. (Redaksi)