TIMIKA, Koranpapua.id- Memasuki Bulan Desember 2023, harga tiket dari Timika ke beberapa daerah di Kabupaten Puncak seperti Ilaga, Beoga dan Sinak melambung hingga Rp3 juta.
Mahalnya harga tiket sangat menyulitkan masyarakat dan aparatur Pemerintah Daerah (Pemda) Puncak yang akan bepergian, baik dari Timika ke Puncak maupun sebaliknya dari Puncak ke Timika.
Penjabat Bupati Puncak, Darwin H. Tobing membenarkan soal terjadinya kenaikan harga tiket tersebut.
Ia menyebutkan, kenaikan tersebut bisa saja disebabkan oleh naiknya harga avtur, suku cadang dan perang yang terjadi Timur Tengah.
“Kondisi ini sangat menyulitkan untuk bepergian keluar daerah dan sangat dirasakan masyarakat dan juga pemerintah,”ujar Darwin kepada awak media belum lama ini di Timika.
Meski Darwin memahami kenaikan harga tiket berlaku secara Nasional dimana memasuki musim liburan Natal dan Tahun Baru, namun keluhan melonjaknya harga tiket, Darwin telah berkoordinasi dengan pihak pengelola maskapai penerbangan.
“Pada prinsipnya mereka sepakat agar kedepannya harga tiket tidak terlalu mahal. Kita harap setelah masa liburan ini bisa kembali normal,” pintanya.
Ia mengatakan untuk Puncak selain diterbangi pesawat yang disubsidi dari APBN, Pemkab Puncak juga mengalokasikan anggaran subsidi bekerjasama dengan Pesawat DP Air.
Walaupun kapasitasnya penumpangnya terbatas, namun pemerintah memberi bantuan subsidi harga tiket Rp300.000 per orang.
Rute pelayanan pesawat ini Timika-Ilaga, Timika-Sinak. Dengan minimnya anggaran yang disiapkan maka jadwal penerbangan hanya dua kali seminggu.
Rute terbang ini sangat terbatas jika dibandingkan dengan kebutuhan akses transportasi yang dibutuhkan masyarakat.
“Namun itulah kemampuan pemerintah paling tidak sudah ada terobosan daripada tidak ada sama sekali,” tandasnya sembari menambahkan kenaikan yang terjadi hampir 100 persen dari harga tiket sebelumnya Rp1,8 juta dengan beban muat 80 Kg. (Redaksi)