TIMIKA, Koranpapua.id- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengadakan operasi pasar murah di SP5, Kelurahan Limau Asri, Distrik Iwaka, Kamis 5 Oktober 2023.
Pelaksanaan pasar murah yang ketujuh ini, dibuka Staf Ahli Bupati Bidang Politik dan Pemerintahan, Septinus Timang, S.Sos., M.Si. Hadir juga Kadisperindag, Petrus Pali Ambaa, S.T, M.T, Kepala Distrik Iwaka, Linus Dolame, kepala kampung, Bulog, pihak distributor dan aparat kampung.
Septinus Timang, dalam sambutannya mewakili Bupati Mimika mengatakan, pembukaan pasar murah oleh pemerintah daerah bertujuan untuk menekan inflasi.
Menurutnya, pasar murah merupakan salah satu solusi yang dilakukan pemerintah untuk menekan inflasi global yang berdampak di semua negara, termasuk Indonesia.
Operasi pasar murah bukan berarti kualitas barang kebutuhan yang dijual oleh Disperindag kualitasnya diragukan alias murahan, tetapi lebih kepada membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Kalau kita ikuti komentar Presiden melalui Mendagri, mengajak masyarakat Indonesia agar mulai tanam ubi-ubian,” ujarnya.
Artinya krisis pangan semakin nyata. Saat ini lahan pertanian yang dipergunakan di Indonesia baru 30 persen, sehingga belum maksimal.
Sementara itu Kadisperindag menyebutkan, operasi pasar murah ini untuk menekan inflasi yang ada, bukan berbelanja untuk dijual kembali di kios.
“Operasi pasar murah ini diperuntukkan untuk kebutuhan rumah tangga masing-masing. Manfaatkan kesempatan ini untuk berbelanja, karena setiap produk yang dijual di pasar murah ini harganya di bawah harga yang ada di pasaran,” pesannya.
Adapun beberapa komoditi yang dijual di operasi pasar murah yakni, beras medium Bulog 5 kg Rp54.000, beras premium Bulog 10 kg Rp117.000, gula 1 kg Rp10.000, minyak goreng Rp14.000, teh Rp5.000.
Ada juga mentega Rp10.000, tepung 1 kg Rp10.000, bawang merah Rp30.000, bawang putih Rp 40.000, kentang Rp20.000, wortel Rp15.000 dan tomat Rp10.000. (Redaksi)