Timika – Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Mimika meminta kepada semua jamaah mendukung kelancaran pembangunan Masjid Agung Babussalam yang saat ini dalam tahap pembangunan.
Permintaan ini disampaikan Mursaling, SH., MH Penasehat DMI Mimika dalam pertemuan di Masjid Babussalam yang dipandu Absir Budi Hamzah, Sekretaris Umum DMI, Senin 12 Juni 2023.
Penyampaian dukungan ini merespon adanya aksi protes ibu-ibu yang tinggal di balik tembok pagar masjid, yang merasa tidak terima setelah tiga jalan tikus yang selama ini dipakai sebagai akses keluar masuk ke halaman masjid ditutup.
Keputusan panitia pembangunan masjid menutup jalan tikus itu, demi menjamin kelancaran para tukang dalam bekerja. Selain itu menjaga keamanan jangan sampai anak-anak keluar masuk bermain di area masjid yang lagi dibangun.
Ketua DMI, H. Abdul Muthalib Elwahan, S.Pd juga sependapat dengan Mursaling. Menurutnya, keputusan menutup akses masuk ini adalah sudah benar, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Apabila tidak ditutup orang masih bebas keluar masuk. Yang ditakutkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tertimpa besi dan kayu yang akhirnya dapat berhubungan dengan hukum. Karenanya kepada masyarakat di sekitar lingkungan masjid untuk memahami kondisi yang ada.
“ Tidak ada yang koordinir anak di rumah tiba-tiba datang masuk main lalu terbentur dengan hal-hal yang tak disangka. Siapa yang salah? Pasti pihak masjid yang disalahkan,” paparnya.
Jangan hanya gara-gara penutupan jalan ini menjadi hubungan persaudaraan menjadi retak dari semula yang sudah sering tegur sapa dan bersalaman.
“Saya tidak mau itu terjadi. Dinding besar itu benda mati. Persaudaraan tetap kita jalin tanpa melihat anda agama apa. Persaudaraan tetap menjadi nomor utama dari segalanya,” pesannya.
Muhammad Asri Anjang, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Agung Babussalam juga ketua panitia pembangunan menjelaskan, kemarin ada sekelompok ibu-ibu yang tinggal di balik tembok masjid datang menyampaikan aspirasi.
Mereka tidak setuju akses jalan yang selama ini dibuka kemudian ditutup. Kepada ibu-ibu Anjang menyampaikan, dengan pembangunan yang sangat besar ini maka jalan tikus itu harus ditutup. Pertimbangan untuk faktor keselamatan pekerja dan bagi warga.
Walaupun akses jalan itu ditutup, jamaah yang hendak datang beribadah lima waktu bisa mengikuti akses jalan lain yang sudah ada. Akses jalan tikus yang ditutup ini memang tidak layak untuk dijadikan jalan umum.
Penutupan ini murni demi keamanan dan keselamatan pekerja juga semua orang yang lalulalang di area masjid.
Pembangunan Masjid Sudah Habiskan Rp8 Miliar
Dalam pertemuan itu Anjang juga menyampaikan bahwa anggaran yang sudah digunakan untuk pembangunan masjid sebesar Rp8 miliar.
Dana ini bersumber dari bantuan hibah Pemerintah Kabupaten Mimika, sumbangan jamaah maupun sumbangan dari para donatur. Saldonya akan disampaikan pada Jumat nanti karena belum semua tercatat.
Mantan Anggota DPRD Mimika ini perlu menyampaikan berapa besar dana yang sudah digunakan. Ini bertujuan agar publik tahu dan bisa membandingkan dengan progress pengerjaannya.
Ia juga melaporkan bahwa progres pembangunan sampai saat ini diantaranya semua tiang utama sudah terpasang. Fondasi sudah dikerjakan, material yang akan digunakan lantai dua, kubah, granit dalam pengerjaan dan dalam pesanan.
Kemungkinan bulan Juli kubah sudah tiba di Timika. Begitupun seng untuk atap dalam perjalanan dari Surabaya ke Timika. Material yang membutuhkan dana besar hampir Rp2 miliar adalah pengadaan granit untuk lantai satu dan dua dengan luas 3.500 meter persegi
Menurutnya, penyampaian kepada publik ini menjadi bagian dari tanggungjawab transparansi dalam mengelola dana umat maupun bantuan Pemkab.
Sumbangan dari Pemkab harus dipertanggungjawabkan dengan batas waktu tertentu. Apabila sampai pada batas waktu panitia tidak bisa mempertanggungjawabkan akan menjadi catatan buruk.
Dikuatirkan kedepan Masjid Babussalam tidak mendapat bantuan lagi karena dianggap tidak mampu mengelola anggaran. (redaksi)