Timika – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memilih Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah sebagai lokus pembuatan standard slide malaria untuk dibagikan kepada 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Terpilihnya Mimika setelah Kemenkes mendapatkan laporan bahwa Kabupaten Mimika merupakan daerah penyumbang malaria tertinggi di Papua bahkan nasional.
Marsel Mameyau, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika kepada Koranpapua.id di ruang kerjanya, Selasa 16 Mei menjelaskan pengambilan sample standard slide malaria dengan menggunakan alat mikroskopi sudah dimulai tanggal 10 Mei dan berakhir 24 Mei 2023.
Dinas Kesehatan Mimika memilih empat puskesmas sebagai lokus pengambilan sampel yakni, Puskesmas Wania, Puskesmas Pasar Sentral, Puskesmas Karang Senang dan Puskesmas Timika Jaya.
“Target pengambilan sampel setiap hari di empat puskesmas 60 -70 persen, namun untuk saat ini belum mencapai target, karena dalam sehari petugas baru bisa mengambil dua hingga tiga sampel pasien,”ujar Marsel.
Sementara secara keseluruhan target yang harus dicapai oleh empat puskesmas sampai batas akhir 24 Mei mendatang adalah 12.000 yang datang periksa setiap hari. Karena itu petugas diminta untuk bekerja lebih maksimal.
Dijelaskan, Kriteria malaria yang diambil sampelnya yaitu, Malaria Ovale atau tertiana ringan (3 hari sekali) yang disebabkan oleh Plasmodium Ovale, Malaria Tropika yang disebabkan Plasmodium Falciparum, Malaria Quartana (4 hari sekali) yang disebabkan oleh Plasmodium Malariae dan Malaria Tertiana disebabkan oleh Plasmodium Vivax.
Dengan tingginya curah hujan beberapa waktu terakhir, masyarakat Mimika diingatkan untuk selalu mengaja kesehatan lingkungan, mengkonsumsi makanan yang bergizi dan rutin menguras tempat penampungan air.
Termasuk menutup tempat-tempat yang menjadi wadah kembang biak jentik nyamuk dan selalu memakai kelambu. “Air yang dibeli dari depot air sebaiknya dimasak lagi baru diminum,”pesan Marsel. (redaksi)