TIMIKA, Koranpapua-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah masih cukup tinggi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Mimika sampai tanggal 4 Juni 2024 kasus DBD telah mencapai angka 1.062 kasus.
Mengantisipasi penyebaran DBD secara masif ke lingkungan asrama yang menjadi tempat tinggal anggota dan keluarga, Brimob Batalyon B Timika melakukan berbagai upaya pencegahan.
Salah satunya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika melalui Puskesmas Karang Senang, SP3 untuk turun langsung ke lapangan melakukan pemantauan jentik nyamuk DBD dan nyamuk malaria, Jumat 21 Juni 2024.
Selain pengecekan tempat yang bisa menjadi sarang nyentik nyamuk, juga sekaligus memberikan penyuluhan edukasi seputar DBD dan pencegahan kepada warga penghuni asrama Brimob Batalyon B di Jalan Agimuga, Mile 32 Timika.
Dalam kegiatan ini Puskesmas Karang Senang menurunkan tiga petugas masing-masing, Agustina P Gayatri, Pj Promkes, Mertika Pasule dan Saraga, Penanggungjawab Kesling.
Sejumlah kader Posyandu Teratai Brimob juga ikut terlibat dalam kegiatan itu.
Agustina Gayatri kepada koranpapua.id mengatakan, kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Karang Senang mencapai 39 kasus.
Khusus di Mako Brimob sendiri terdapat delapan kasus, dan sudah beberapa kali dilakukan fogging (pengasapan) yang berguna untuk membunuh nyamuk dewasa penular demam berdarah.
“Tindakan fogging bukan yang utama, yang paling penting itu adalah PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di sekitar rumah, baik di dalam maupun di luar rumah,” tandas Agustina.
Dikatakan Agustina, jika terdapat satu kasus demam berdarah maka akan dilakukan fogging.
Meski demikian tidak semua kasus DBD diberikan tindakan fogging, karena ada ketentuan yang mengaturnya.
Agustina berpesan agar setiap rumah tangga seharusnya wajib menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dimana salah satu poinnya adalah memberantas jentik nyamuk satu kali dalam seminggu.
“Jika setiap rumah menerapkan perilaku ini maka jumlah populasi nyamuk pasti akan sangat menurun,” jelasnya.
Pada kegiatan yang berlangsung di Mako Brimob, petugas menemukan jentik nyamuk Aedes Aegepty dan Anopheles pada tempat penampung air, barang-barang bekas dan genangan air yang ada di sekitar rumah.
Semua tempat yang ditemukan jentik nyamuk langsung dibersihkan, selanjutnya ditabur Larvasida.
Kepada penghuni asrama Brimob, Agustina juga menghimbau agar melakukan PSN 3M+ (menyikat dan menguras, menutup rapat dan mendaur ulang) serta melakukan kerja bakti secara rutin satu dalam sepekan. (Redaksi)